6.6 C
New York
Jumat, Maret 29, 2024

Buy now

Stunting Hingga HIV Aids Masuk Pembahasan Serius Rakor Evaluasi Kinerja Nakes Teluk Bintuni

Indikatorpapua.com | Bintuni – Ada 4 poin penting yang menjadi perhatian masuk dalam pembahasan evaluasi kinerja tahun 2022 Puskesmas se-Kabupaten Teluk Bintuni, diantaranya Stunting, kurang Gizi, HIV Aids dan Malaria.

“Ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan dengan situasi sekarang, contoh Stunting, yang ada hubungannya dengan perbaikan gizi, serta sanitasi, malaria, dan HIV Aids,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Franky Mobilala, disela-sela kegiatan berlangsung di aula Misi KM 2 Bintuni, Rabu (8/2/2023).

Sambung Franky, berkaitan dengan persoalan diatas, sejak tahun 2020 di Kabupaten Teluk Bintuni jangan pernah menganggap bebas dari jenis penyakit Malaria, karena hal itu menjadi trending topik fokus dalam pembahasan evaluasi kinerja Puskesmas kali ini. Bila di presentasikan, di tahun 2023 perbandingannya 4 banding 1000, yang artinya dalam 1000 orang warga Bintuni, 4 diataranya penderita Malaria.

“Orang Bintuni jangan pernah anggap daerah kita telah bebas Malaria, itu juga jadi fokus kita di Dinkes, supaya kita bisa cepat eliminasi Malaria,” terangnya.

Sedangkan berkaitan dengan isu Stunting, menurut Frangky Mobilala awalnya di Kabupaten Teluk Bintuni dari 26 hingga 27 persen, kini di tahun 2023 menjadi urutan terendah di Provinsi Papua Barat yakni dengan persentase 22 persen. Penurunan terjadi dikarenakan adanya intervensi peningkatan dalam pelayanan kesehatan yang berada Posyandu dengan perbaikan gizi.

Sementara mengenai meningkatnya jumlah Odha dalam beberapa tahun terakhir Dinas Kesehatan Teluk Bintuni terus berupaya menekan angka penyebaran HIV Aids. Dengan merencanakan pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan yang menangani penyakit HIV Aids. Menurut Frangky saat ini jumlah kasus HIV Aids di Teluk Bintuni telah mencapai hampir 600 Odha.

“Setelah kita lakukan kegiatan evaluasi ini, kita akan buat pelatihan khusus untuk seluruh tenaga Nakes yang menangani pasien Odha,” tuturnya lagi.

Frangky Mobilala juga menyebutkan selain gaya hidup salah, yang juga menjadi pemicu meningkatnya Odha yaitu Miras, bahkan ironisnya penyebaran virus HIV Aids telah terjangkit pada anak usia pelajar dengan penyebarannya bukan hanya berada di wilayah Kota saja melainkan hingga ke pelosok kampung.

“Jadi yang jadi pemicu tentang penyebaran itu yakni pertama Miras, orang kalau sudah miras pasti pikirannya ke yang lain-lain, Kita lihat sekarang kehidupan pergaulan dan seks bebas di Bintuni mulai dari anak kecil SD, SMP, sudah ada yang positif HIV, berarti seks bebas ini sudah berada dikalangan anak anak pelajar SD, SMP dan SMA,” sesalnya.

Frangky juga mengajak pada seluruh pihak dan elemen warga masyarakat, untuk benar-benar memperhatikan hal ini, terhadap putra-putrinya dalam pergaulan.

Orang nomor Wahid di Dinas Kesehatan Teluk Bintuni tersebut juga menambahkan, selain pola gaya hidup yang salah, Miras, termasuk tempat hiburan malam (THM) pun menjadi salah satu faktor atas penyebab cepatnya penularan HIV Aids.

“Untuk mengatasi persoalan tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab orang Kesehatan sendiri, melainkan semua pihak dan elemen masyarakat,” serunya.

Pewarta : Wawan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share