Indikatorpapua.com | Bintuni – Guna meningkatkan pelayanan Kesehatan yang berkualitas, 24 Puskesmas yang terdiri dari Kapus, Dokter, dan Bendahara mengikuti rangkaian kegiatan Evaluasi Kinerja tahun 2022. Yang di prakarsai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni di Aula Misi KM 2 Bintuni, Rabu (8/2/2023).
Giat tesebut menghadirkan sejumlah Narasumber diantaranya Kepala dinas Kesehatan, Kepala Badan keuangan Daerah, Kepala Inspektorat, BPJS dan Kepala Intenasional SOS dengan waktu pelaksanaan selama 4 hari, terhitung dari tanggal 8-11 Februari mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Franky Mobilala, mengatakan tujuan pelaksanan rapat kerja untuk mengevaluasi semua pelayanan kesehatan tahun 2022, sebagai bahan strategi untuk pelayanan yang lebih berkualitas ditahun 2023.
Dijelaskan Franky Mobilala, untuk meningkatkan dalam pelayanan kesehatan dengan cakupan penguatan kesehatan dasar (Primary Health Core) dengan monitoring, tindakan promotif dan preventif serta didukung dengan inovasi, pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan.
Strategi yang digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah peningkatan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi dan KB, perbaikan Gizi, peningkatan pengendalian penyakit menular, maupun tidak menular, membudayakan perilaku masyarakat hidup sehat serta pembuatan sistem kesehatan dan Pengawasan obat dan makanan.
“Strategi tahun 2023-2024 yang akan kami pakai berfokus pada, penurunan angka kematian Ibu dan bayi, penurunan prevalensi stunting dan wasting pada balita,” kata Kadinkes.
Lanjut Frangky, hal ini sebagaimana tercantum dalam 12 indikator utama Standar Pelayanan Minimum (SPM), pelayanan kesehatan ibu hamil, Ibu bersalin, Bayi baru lahir, Balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, usia produktif, usia lanjut, penderita hipertensi, penderita diabetes melitus (DM), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), TBC dan HIV.
Besar harapan, melalui raker evaluasi kinerja puskesmas, untuk 24 puskesmas mampu melaksanakan 12 indikator standar pelayanan minimum (SPM), gerakan pelayanan cakupan dasar di seluruh puskesmas yang masih rendah cakupannya, hal ini agar dapat dinaikan statusnya di tahun 2023.
Sementara itu, Wakil Bupati Matret Kokop dalam sambutannya mengatakan, sektor kesehatan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan, karena kesehatan memiliki kaitan dan korelasi langsung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi.
Bersyukur bahwa fasilitas kesehatan dasar yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Poskeskam (Pos Kesehatan Kampung) yang telah tersebar di hampir seluruh distrik di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Dalam hal ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, kita sudah memiliki 24 Puskesmas dan 43 Pustu dan Poskeskam. Bahkan sejak beberapa tahun lalu, Teluk Bintuni telah memiliki 6 Puskesmas bertaraf nasional. RSUD Teluk Bintuni juga memilik status akreditasi paripurna. Ini tentu merupakan sebuah langkah maju bagi peningkatan kesehatan masyarakat” kata Wabup Matret Kokop
Hanya saja menurut Matret Kokop, terkadang masih ada kendala tidak tersedianya tenaga kesehatan di Puskesmas tempat penugasan. Ia pun berharap di tahun 2023 petugas Nakes lebih giat lagi dalam mengabdi demi mencapai tujuan Bintuni yang sehat secara bersama-sama.
Selanjutnya, “pada tahun 2023 ini pemerintah daerah berkomitmen membangun fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik di Kabupaten Teluk Bintuni yang berupa 1 buah RS Pratama Babo dan 2 Puskesmas yaitu di Kalitami dan Kuri dengan maksud untuk meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan serta menjawab kebutuhan masyarakat” pungkas Wabup Matret Kokop.
Pewarta : Wawan.