13.5 C
New York
Selasa, Mei 14, 2024

Buy now

AFU, Diterima sebagai OAP Berdasarkan Garis Keturunan Suku Maya

Raja Ampat, Indikatorpapua.com – Latar belakang Abdul Faris Umlati (AFU), atau yang lebih dikenal sebagai Bupati Raja Ampat dua periode dan Ketua DPW Partai Demokrat Provinsi Papua Barat Daya, telah menarik perhatian. Menurut perwakilan dari 9 marga sub suku Wawiyai, AFU diakui sebagai Orang Asli Papua (OAP) karena lahir dari perempuan asli Suku Maya Raja Ampat.

Suku Maya, yang berdomisili di pulau Waigeo, terdiri dari 4 sub suku, termasuk sub suku Kawe, Wawiyai, Laganyan, dan Ambel. Pengakuan dari 9 marga sub suku Wawiyai menegaskan bahwa garis keturunan AFU dapat ditelusuri kembali ke Suku Maya, khususnya sub suku Ambel di kampung Kabare, distrik Waigeo Utara, dengan marga Sanoy dan Maray.

Amandus Mandal dari kampung Wawiyai Sub suku Wawiyai memperjelas bahwa berdasarkan Undang-Undang Otonomi Khusus (UU Otsus) pasal 1 huruf 1 UU 21/2001, Orang Asli Papua (OAP) diakui sebagai mereka yang berasal dari rumpun ras Melanesia, termasuk anggota suku-suku asli atau masyarakat adat di Provinsi Papua, atau individu yang diakui atau diterima sebagai OAP oleh masyarakat adat di Papua. Kamis (18/4/2024).

Dengan demikian, kesimpulan ini menegaskan bahwa AFU, melalui garis keturunan dari perempuan Suku Maya Raja Ampat, memenuhi kriteria sebagai OAP sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan pengakuan ini, AFU mengukuhkan identitasnya sebagai bagian dari warisan budaya dan adat yang kaya di Papua.

Pengakuan ini memberikan wawasan baru tentang lanskap sosial dan budaya di Papua, menyoroti keberagaman etnis dan kekayaan warisan leluhur yang harus dihormati dan dilestarikan. Ini juga membuka pintu bagi dialog lebih lanjut tentang identitas dan penerimaan dalam masyarakat Papua, serta pentingnya pengakuan terhadap beragam latar belakang budaya dan etnis.

Dalam konteks politik, pengakuan ini juga dapat memiliki implikasi signifikan, karena AFU adalah tokoh yang berpengaruh di Papua Barat. Pengakuan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat kedudukan AFU di mata masyarakat dan memperluas cakupan dukungan politiknya.

Namun, di samping dampak politiknya, pengakuan ini juga membawa harapan akan lebihnya kesadaran akan keberagaman budaya dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat dan etnis minoritas di Papua. Dengan adanya pengakuan yang kuat terhadap identitas AFU sebagai OAP, diharapkan juga akan muncul upaya lebih lanjut untuk memperkuat kedudukan dan hak-hak masyarakat adat Papua secara umum.

Dengan demikian, pengakuan ini bukan hanya sekadar pernyataan tentang identitas pribadi, tetapi juga simbol dari upaya lebih luas untuk membangun masyarakat yang inklusif dan menghormati keberagaman budaya di Papua.

Pewarta : IP-01

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share