“Perusahaan harus berniat baik untuk menerima mereka, terutama anak pribumi asli dari tujuh suku di Kabupaten Teluk Bintuni”
Indikatorpapua.com | Bintuni-Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw menekankan subkontraktor LNG Tangguh mempekerjakan para lulusan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM).
Para pencari kerja dan alumni P2TIM Petrotecno, Rabu (22/12) melakukan audiensi dengan Bupati Teluk Bintuni. Hadir pula pada pertemuan itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Teluk Bintuni I.B Putu Suratnan dan Anggota DPR Provinsi Papua Barat, Syamsudin Seknun.
Pada pertemuan itu pencaker dan alumni P2TIM yang merupakan putra-putri daerah itu meminta pemerintah daerah membantu mereka agar bisa bekerja.
“Saya berterimakasih kepada mereka karena sudah bertemu dengan saya, dan saya sudah paham apa yang menjadi persoalan, dulu kita berinisiatif untuk mendidik dan melatih mereka, Terutama yang di P2TIM, maka menjadi tugas kami untuk menerima dan melanjutkan aspirasi anak-anak kami di P2TIM,” kata Bupati.
“Intinya meraka mau cari kerja itu saja, tidak ada yang lain,” kata Kasihiw lagi.
Ia mengutarakan saat ini seluruh daerah masih dilanda pandemi Covid-19. Kondisi ini sangat berdampak pada operasional perusahaan, akibatnya ada sebagian karyawan yang dirumahkan.
Kendati demikian, tegas bupati perusahaan harus memberikan penjelasan terutama subkontraktor LNG Tangguh yang sebelumnya mempekerjakan mereka.
“Perusahaan harus berniat baik untuk menerima mereka, terutama anak pribumi asli dari tujuh suku di Kabupaten Teluk Bintuni,” ujar Bupati
“Kita memakai uang rakyat untuk mendidik dan melatih mereka dan siap kerja. Kalau memang tidak ada job atau tenaga ahli silahkan ambil di luar, tapi kalau ada kenapa mesti ambil dari luar,”katanya menambahkan.
Seiring perkembangan kasus Covid-19, yang sudah mulai terkendali, Petrus berharap perusahaan-perusahaan Migas yang beroperasi di Teluk Bintuni merekrut mereka.
“Kalau jumlah mereka besar kami juga tidak berharap di BP LNG Tangguh, kami akan mengupayakan di tempat lain seperti di Smelter Freeport yang ada di Gresik,” sebut Bupati.
Pemerintah daerah akan berjuang di Perusahaan Migas di seluruh daerah bahkan luar negeri agar mereka bisa bekerja di sana. Lulusan P2TIM sudah dibekali berbagai skill. Selain Indonesia mereka juga dipekerjakan di luar negeri.
“Hari ini kami siapkan data untuk kita perjuangkan nasib mereka tahun depan. Saya pertaruhkan garuda saya, bagi perusahaan-perusahaan yang masuk di Teluk Bintuni dan tidak mengindahkan ketentuan pemerintah daerah, saya akan kejar dan cari mereka,” katanya.
Kasihiw juga akan berjuang ke provinsi hingga tingkat pusat. Sesegara mungkin ia akan menemui Gubernur dan menteri demi memperjuangkan nasib putra-putri daerah
Ia menambahkan, saat ini Pemda sedang menyiapkan peraturan daerah tentang ketenagakerjaan. Ini untuk mendorong agar perusahaan-perusahaan yang selama ini sudah beroperasi berkantor di Teluk Bintuni.
“Jangan beroperasi di sini kantor di daerah lain. Harus ada kantor disini supaya komunikasi bisa berjalan lancar,” Demikian Petrus Kasihiw.|Laporan Muhammad Iqbal.