
Jakarta Utara, INDIKATORPAPUA.COM, – Senin (6 Januari 2025), Perekonomian warga kecil di Jakarta Utara semakin merosot tajam, menjadi refleksi mendalam akan kondisi sosial yang membutuhkan perhatian serius. Salah satu cerita datang dari seorang warga Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Ahmad Djaelani, yang kini berusia 55 tahun.


Ahmad Djaelani adalah sosok pejuang kehidupan yang telah menjalankan usaha bengkel dinamonya, Bengkel Dinamo Mamat, sejak tahun 1988. Bengkel ini adalah warisan berharga dari almarhum orang tuanya, menjadi bukti nyata dedikasi dan perjuangannya sejak usia muda. Bermodal ilmu otodidak, Ahmad memulai usaha ini pada usia 20 tahun dengan penghasilan awal hanya Rp5.000 per hari. Namun, di tengah segala tantangan hidup, ia mampu bertahan dan membesarkan empat anaknya yang kini sudah berkeluarga.
Sayangnya, seiring waktu, omset usaha bengkel ini terus menurun. Pada tahun 2025, Ahmad hanya mampu mengantongi pendapatan sekitar Rp100 ribu per hari—angka yang jauh dari cukup untuk menutup kebutuhan hidup di tengah kerasnya ibu kota. Demi mempertahankan ekonomi keluarga, Ahmad kini harus bekerja sampingan sebagai sopir angkutan besi.
Namun, di balik kerasnya kehidupan, Ahmad tetap menjadi figur yang penuh harapan. Keempat anaknya, meski telah berkeluarga, selalu hadir memberikan dukungan ekonomi kepada sang ayah. Mereka adalah tulang punggung yang tidak pernah lelah membalas kasih sayang orang tua mereka.
“Harapan saya sederhana, ingin usaha ini kembali hidup seperti dulu. Semoga pemerintah mau membantu kami warga kecil ini, memberi modal agar bengkel ini bisa berkembang lagi,” ujar Ahmad dengan mata yang penuh harap.
Kisah Ahmad Djaelani bukan hanya potret tentang perjuangan, melainkan juga pengingat bahwa perhatian pemerintah dan masyarakat sangatlah dibutuhkan. Di tengah gemuruh pembangunan kota besar, suara-suara kecil seperti Ahmad sering kali terabaikan. Kiranya, harapan sederhana dari warga kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama.
Semoga doa dan harapan Ahmad Djaelani segera terwujud, dan Bengkel Dinamo Mamat kembali menjadi saksi perjuangan dan kebangkitan ekonomi warga kecil Jakarta Utara.
Pewarta : IP-01