Teluk Bintuni, INDIKATORPAPUA.COM – Demi menjaga dan memperjuangkan hak-hak Orang Asli Papua (OAP), DPRK Fraksi Otsus se-Papua Barat bersepakat membentuk sebuah asosiasi yang berorientasi pada kepentingan masyarakat adat.
Wakil Ketua III DPRK Teluk Bintuni, Budi Nawarisa, yang juga anak adat Tujuh Suku, kepada media ini menyampaikan pentingnya pembentukan asosiasi ini dalam mendorong konsep pembangunan berbasis masyarakat adat. Minggu (26/1/2025).
Ia menyebutkan beberapa agenda strategis, seperti:
Pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat Adat: Mendorong kemandirian ekonomi OAP melalui kawasan ekonomi berbasis adat.
Pengawasan Investasi di Wilayah Adat Bomberay: Memastikan investasi yang masuk tidak mengabaikan hak masyarakat adat.
Peningkatan Kapasitas OAP di Dunia Usaha: Meningkatkan keterlibatan dan kemampuan OAP dalam sektor usaha lokal.
(Foto) : Wakil Ketua III DPRK Teluk Bintuni, Budi Nawarisa.
Budi Nawarisa juga berharap asosiasi ini menjadi wadah efektif yang memperjuangkan hak-hak OAP dan memastikan pembangunan di Papua berjalan secara adil, inklusif, dan sesuai semangat Otonomi Khusus Papua Barat.
Dalam pertemuan silaturahmi yang dihadiri oleh DPRK Pengangkatan dari Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Kaimana disepakati sejumlah agenda prioritas untuk wilayah adat Bomberay (meliputi Bintuni, Fakfak, dan Kaimana).
(foto) : Wakil Ketua III DPRK Kabupaten Kaimana, Dennis Yusuf Sawi.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRK Kabupaten Kaimana, Dennis Yusuf Sawi, menjelaskan bahwa pembentukan asosiasi ini bertujuan menyatukan visi dan misi untuk memperjuangkan aspirasi OAP dan memastikan kebijakan pembangunan berpihak pada kesejahteraan masyarakat asli Papua.
Asosiasi ini memiliki beberapa langkah strategis, di antaranya:
Menyusun Rencana Induk Pendidikan dan Ekonomi: Fokus pada pengurangan kesenjangan wilayah, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat adat.
Optimalisasi Dana Otonomi Khusus (Otsus): Memastikan pemanfaatan dana Otsus untuk pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan sektor pendidikan, sosial, dan kesehatan.
Menjadi Jembatan Aspirasi Masyarakat Adat: Berperan sebagai penghubung antara masyarakat adat dan pemerintah untuk melestarikan kearifan lokal.
Pewarta : Wawan.