“Omset kami perhari Rp 300 ribu sampai 1 juta. Tahun sebelumnya jauh lebih bagus”
Indikatorpapua.com | Bintuni- Ibarat bunga yang layu di musim penghujan, kalimat ini dilontarkan Nur salah satu pedagang musiman kembang api di jalan raya poros kota Teluk Bintuni, Papua Barat.
Kepada Indikatorpapua, Jumat (24/12), Nur mengatakan, omset penjualannya tahun ini menurun. Kondisi jauh dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Seperti halnya pada malam kudus ini pembeli yang mampir kelapaknya tidak seramai tahun lalu. Ia sadar hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19.
Pada sisi lain ada larangan dari pemerintah daerah tentang pesta kembang api di malam Natal dan pergantian tahun 2021 ke 2022.
“Omset kami perhari Rp 300 ribu sampai 1 juta. Tahun sebelumnya jauh lebih bagus. Tahun ini kami pedagang petasan merugi, tapi kami tetap semangat demi menyambung hidup,”ucapnya.
Pantauan Indikator, walaupun adanya larangan pesta kembang api, namun terlihat sebagian masyarakat Teluk Bintuni masih saja membeli kembang api.
Terlihat pula sejumlah anggota Kepolisian Resor Teluk Bintuni bersama Anggota TNI sedang berjaga-jaga malam Natal di beberapa ruas jalan daerah tersebut.| Laporan Muhammad Iqbal