BINTUNI, Indikatorpapua.com – Bupati Petrus Kasihiw memimpin apel gabungan di halaman upacara perkantoran Pemkab Teluk Bintuni SP III Manimeri pada Senin (28/8/2023). Dalam amanatnya, Bupati mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dianggap tidak menjalankan tugas sesuai ketentuan. Apel tersebut juga menjadi ajang peneguhan atas kurangnya kolaborasi yang baik di antara Pimpinan Perangkat Daerah dan staf.
Bupati Kasihiw menyoroti keterlambatan pelaksanaan apel sesuai undangan yang telah disebar pada hari sebelumnya. Apel yang seharusnya dimulai pukul 08:30 WIT molor hingga 09:58 WIT, mencerminkan kurangnya disiplin dalam menjalankan tugas. “Hari ini saya sangat kecewa… masing-masing bikin aturan sendiri-sendiri,” ujar Bupati dengan nada kesal.
Dalam pandangannya, kurangnya kolaborasi yang baik di antara Pimpinan Perangkat Daerah dan seluruh jajaran serta staf menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya pelayanan publik. Bupati menyatakan bahwa perlu adanya upaya nyata untuk memperbaiki kerjasama yang ada guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Tidak hanya memberikan kritik, Bupati Kasihiw juga mengumumkan rencana perombakan besar-besaran jabatan di seluruh jajaran ASN di bawah kepemimpinannya. Perombakan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sistem dan kinerja organisasi, sekaligus memastikan bahwa ASN menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik.
Bupati menegaskan bahwa perombakan besar-besaran tersebut akan diimplementasikan dalam waktu dekat sebelum masa jabatannya sebagai Kepala Daerah berakhir. Langkah ini mengindikasikan komitmen Bupati Kasihiw untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja Pemkab Teluk Bintuni. Dengan langkah tegas ini, diharapkan akan terjadi perubahan signifikan dalam menjaga disiplin dan kinerja ASN guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw juga mengajak agar seluruh ASN dapat menjalankan amanahnya dengan baik bertanggung jawab terhadap kerja-kerja nyata. Sehingga dapat melayani masyarakat sesuai dengan harapan. Selaku kepala daerah ia mengingatkan agar seluruh aparatur sipil negara dapat pula mengelola anggaran dengan baik, sesuai aturan dan dapat dipertanggung jawabkan.
“Agar saudara-saudara (ASN) tidak berhadapan dengan hukum,” tegas Petrus Kasihiw.
Selain itu, Bupati Petrus Kasihiw, dalam amanat terakhirnya, mendorong seluruh komponen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah cagar alam dan kawasan mangrove. Menurutnya, selain memberikan manfaat yang tak terhitung jumlahnya, kawasan mangrove juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup. Keberadaan mangrove diketahui mampu menciptakan ekosistem yang seimbang, yang pada akhirnya memberikan dampak positif, terutama bagi kesejahteraan manusia.
Kasihiw mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan akan berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan. Ia berharap, melalui upaya bersama dalam menjaga lingkungan dan mangrove, masyarakat akan turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam dan melindungi habitat-habitat penting bagi makhluk hidup. Amanat tersebut diharapkan dapat memicu kesadaran dan aksi nyata dalam merawat warisan alam yang berharga ini, demi keberlangsungan generasi mendatang.
Diungkapkan Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, dalam waktu dekat pihaknya bersama Stakeholder terkait akan menjadwalkan kegiatan festival mangrove, Bupati Petrus Kasihiw, dalam amanat terakhirnya, mendorong seluruh komponen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah cagar alam dan kawasan mangrove. Menurutnya, selain memberikan manfaat yang tak terhitung jumlahnya, kawasan mangrove juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup. Keberadaan mangrove diketahui mampu menciptakan ekosistem yang seimbang, yang pada akhirnya memberikan dampak positif, terutama bagi kesejahteraan manusia.
Perlu kita semua ketahui, bahwa Festival Mangrove diadakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi mangrove dan perlindungan ekosistem pesisir. Melalui berbagai kegiatan seperti pameran, lokakarya, dan kegiatan edukatif lainnya, festival ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat ekologis dan ekonomis dari mangrove, serta mengajak mereka untuk terlibat dalam upaya pelestariannya guna menjaga keberlanjutan lingkungan dan melindungi habitat berbagai jenis makhluk hidup.
Pewarta : Wawan.