24.2 C
New York
Senin, September 16, 2024

Buy now

Mitos Dan Fakta Seputar Asma

Indikatorpapua.com | Bintuni – Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, asma merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diidap oleh masyarakat Indonesia, hingga akhir tahun 2020, jumlah pasien asma di Indonesia sebanyak 4,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 12 juta lebih.

Dalam rangka Hari Asma Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 Mei 2023, dr. Wiendo Syahputra Yahya, Sp.P, FAPSR, FISR IKatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Teluk Bintuni menyampaikan fakta – fakta yang benar terkait penyakit asma, Senin (8/5/2023).

Mitos 1 : Penyakit asma sama dengan bronkitis. Fakta 1 : Asma merupakan gangguan kronik saluran napas yang berkaitan dengan hipereaktifitas bronkus (saluran napas) dan inflamasi (peradangan) saluran napas. Gejala asma seperti sesak napas, dada terasa berat, bunyi ngik-ngik, kadang disertai batuk berdahak Bronkitis akut merupakan inflamasi (peradangan) saluran napas yang disebabkan oleh infeksi saluran napas.

Gejala bronkitis akut adalah batuk berdahak atau tidak berdahak dan berlangsung kurang dari 3 minggu. Penyakit asma berbeda dengan bronkitis ditinjau dari penyebab dan gejala klinis.

Mitos 2 : Penyakit asma selalu disebabkan oleh faktor keturunan atau keluarga.
Fakta 2 : Penyakit asma bervariasi gejala klinis dan respons terhadap pengobatan yang diberikan.

Klasifikasi asma saat ini adalah :
Asma alergi adalah asma yang berhubungan dengan faktor alergi dalam keluarga, dimulai sejak anak- anak. Asma non alergi adalah asma yang tidak berhubungan dengan riwayat alergi. Asma onset lama yang biasanya muncul pertama kali pada usia dewasa dan sering pada perempuan
Asma dengan gangguan saluran napas yang menetap. Asma dengan obesitas.

Mitos 3 : Penyakit asma adalah penyakit menular. Fakta 3 : Penyakit asma bukan penyakit menular tetapi penyakit yang berhubungan dengan inflamasi (peradangan) saluran napas dan hipereaktifitas bronkus (saluran napas). Infeksi saluran napas dapat memicu gejala asma.

Mitos 4 : Penyakit asma yang muncul pada usia anak – anak dan akan menghilang spontan setelah dewasa. Fakta 4 : Penyakit asma bisa muncul kapan saja baik pada saat usia anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Penyakit asma bisa dikontrol dengan baik sehingga pasien asma tidak mengalami gejala asma.

Mitos 5: Penyakit asma adalah masalah psikologis dan emosional. Fakta 5 : Masalah psikologis dan emosional menjadi salah satu pemicu memberatnya gejala asma tetapi asma bukanlah gangguan psikologis atau kelainan emosional.

Mitos 6 : Pasien asma akan tergantung kepada obat semprot seumur hidup.
Fakta 6: Pasien asma membutuhkan obat pelega untuk meredakan gejala asma yang memberat pada waktu tertentu

Mitos 7 : Penyakit asma bisa diketahui melalui pemeriksaan foto rontgen.
Fakta 7: Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada pasien bergejala asma adalah pemeriksaan fungsi paru (spirometri) untuk mengetahui respons saluran napas terhadap pemberian obat pelega.

Mitos 8 : Pasien asma tidak boleh berolahraga karena akan menyebabkan sesak napas. Fakta 8 : Pasien asma dapat berolahraga bila kondisi asma terkontrol baik dan berhati-hati dalam memilih intensitas olahraga. Saat ini sudah ada senam asma yang bisa diikuti oleh pasien asma yang telah terkontrol baik karena telah terbukti memperbaiki kapasitas paru dan saluran napas.

Mitos 9 : Rokok elektrik aman untuk pasien asma. Fakta 9 : Pasien asma tidak boleh merokok baik rokok konvensional maupun rokok elektrik dan menghindari pajanan asap dari rokok konvensional maupun rokok elektrik serta pajanan debu atau polusi udara.

Mitos 10 : Pasien asma jangan sering memakai masker karena akan menyebabkan sesak napas. Fakta 10 : Sesak napas pada pasien asma disebabkan oleh obstruksi saluran napas dan bukan disebabkan oleh masker. Masker bisa digunakan oleh pasien asma pada kondisi tertentu dan melindungi pasien asma dari pajanan debu, polusi udara dan infeksi virus dan bakteri yang menular melalui udara.

Pewarta : Wawan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share