-7.2 C
New York
Minggu, Desember 22, 2024

Buy now

Ketika Sang Gerobak Literasi Sebyar Itu Tak Berdaya.

“karena sejak adanya gerobak literasi Sebyar, sangat membantu adik-adik pelajar di daerah untuk membaca dan belajar secara gratis”

Indikatorpapua.com | Bintuni – Berangkat dari ide kreatif mencerdaskan anak bangsa di wilayah pesisir pedalaman Papua Barat tepatnya di Distrik Kamundan Kabupaten Teluk Bintuni. Ansyar Mambooe, S.Pd.I Kepala Sekolah Dasar besama sejumlah rekan lainnya sejak tahun 2000 silam telah menyulap kayu dan papan menjadi gerobak literasi memuat 300an judul buku dan alat peraga belajar lainnya, berjalan dari kampung ke kampung di daerah distrik Kamundan.

Selain proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan, kehadiran gerobak literasi Sebyar sangat dirasakan oleh warga setempat khususnya adik-adik pelajar guna memberantas buta huruf, kebodohan dan ketertinggalan. Tak hanya sekolah dasar (SD), anak – anak yang belajar di gerobak literasi juga berasal dari kelompok pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Koleksi buku di gerobak literasi pun sudah cukup lengkap, mulai dari buku bacaan sejarah, cerita daerah, buku pelajaran hingga komik anak-anak, yang diperolehnya dari para penyumbang lintas provinsi, seperti buku yang pernah dikirim oleh Maman Suherman (Sahabat Literasi) dan lainnya.

Suasana yang dirindukan saat gerobak literasi mengayun rodanya mengelilingi kampung-kampung

Namun sangat disayangkan gerobak segudang ilmu tersebut keberadaannya kini tidak lagi beroperasi seperti sebelumnya, bukan dikarenakan tidak adanya relawan yang meluangkan waktu untuk mengoperasikannya, melainkan usia kayu gerobak literasi mulai lapuk dimakan oleh sang waktu sehingga tidak lagi mampu membawa beban ratusan buku bacaan dari kampung ke kampung.

Kondisi saat ini terlihat bodi papan Gerobak Segudang Ilmu yang sudah mulai rapuh

Ansyar Mambooe, S.Pd.I pada media ini Sabtu (12/11/2022) menjelaskan, mengapa sudah sepekan terakhir ayunan dari roda gerobak literasi Sebyar tidak lagi melayani dari kampung ke kampung. Hal itu dikarenakan kondisi fisik gerobak literasi dalam keadaan lapuk, apabila dipaksakan selain ditakutkan kayu dan papanya patah, kondisi buku bacaan akan rusak diterpa air mata dewa (hujan) datang.

“saya bersama rekan lainnya, selama ini setelah mengoperasikan gerobak literasi biasanya gerobak diparkir di lokasi yang tidak ada untuk tempat berteduh dari matahari dan hujan, kami sangat kesulitan di situ, itu yang membuat kayu dan papan gerobak segudang ilmu tidak tahan lama dan lapuk” tutur Ansyar.

Saat gerobak literasi masih beroperasi

Melihat hal tersebut tidak pernah tersirat sedikitpun di dalam benak pria yang sementara sedang melakukan Penelitian Tesis di jenjang pendidikan Strata Dua (S2) nya di Universitas Terbuka (Administrasi Publik), untuk patah arang, ia berusaha mengumpulkan seribu dua ribu kocek miliknya, sambil berharap adanya uluran tangan dari para donatur atau dermawan yang diutus oleh Tuhan guna membantu, sehingga gerobak segudang ilmu tersebut dapat beroperasi seperti sediakala melayani para peminatnya.

“karena sejak adanya gerobak literasi Sebyar, sangat membantu adik-adik pelajar di daerah untuk membaca dan belajar secara gratis”pungkasnya.

Salah satu tujuan Negara menurut Alenia IV Pembukaan UUD 1945 “mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Sejak tidak beroperasinya gerobak literasi Sebyar, terlintas sejuta asa dan harapan dari sejumlah warga yang memiliki putra-putri masih berstatus pelajar. Bagi mereka gerobak segudang ilmu tersebut merupakan salah satu media melawan buta huruf dan kebodohan.

Seperti halnya dikatakan Dahlan Iribaram salah satu Tokoh Pemuda dari Kampung kalitami 2 Distrik Kamundan yang ikut merasa prihatin dan menyayangkan.

“Gerobak literasi Sebyar tak beroperasi, maka otomatis anak-anak kami di Kalitami 2 tidak mendapat giliran untuk kegiatan literasi ini, di tempat kami dan hal ini menjadi tanggung jawab kita semua dalam mencerdaskan anak anak bangsa khusus kami yang jauh dari kota” ucapnya sambil menaruh harapan besar gerobak literasi dapat beroperasi kembali.

Pewarta : Wawan

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share