“Hal yang lucu ketika seorang Apatis Politik mengeluh, ketika kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan Seleranya. Sama seperti Cewek yang marah di bawakan nasi goreng, padahal saat ditanya mau makan apa, jawabnya “Terserah”- Baim Wajo.
Bintuni, Indikatorpapua.com – Momentum Pesta Demokrasi Tinggal menghitung hari, kurang lebih sebulan lagi Pemilu untuk memilih Legislatif akan akbar diselenggarakan di seantero Indonesia. Dalam agenda Resmi KPU, hari H pemilihan akan jatuh di tanggal 14 Februari 2024. Maka tak berlebihan rasanya, jika kita katakan, Januari adalah Bulan Panas, dimana para calon legislator telah melakukan Branding dan Advertising. Kita bisa melihat bak warna-warni Balon di Taman Ria , begitu pula Poster, sticker, baliho sampai spanduk mewarnai setiap lorong dan Sudut Kota, begitu juga di Bintuni, Papua Barat.
Kemeriahan menyambut Pesta demokrasi terasa sampai disudut Kota Kepiting ini, gembar gembor Politik juga disuarakan khalayak, suara para calon Pemilih sebagai penentu hasil pesta demokrasi tentu menjadi sebuah Ujian Akhir bagi para calon legislator. “Meraup suara sebanyak-banyaknya tentu menjadi tujuan semua Calon Legislator , maupun partai pengusungnya.
“Maka topik tentang kesadaran berpolitik adalah faktor yang menjadi pekerjaan rumah baik bagi penyelanggara maupun seluruh masyarakat, apalagi dengan melihat indeks Peningkatan lebih dari 50% di sektor pemilih Muda pada Pemilu kali ini tentu menjadi sebuah wacana, tentang bagaimanakah kesadaran partisipasi politik para millenial dan apa yang harus di lakukan agar dapat menyerap sebanyak-banyaknya suara para pemilih muda ini”,
Hal ini di sampaikan oleh Salah Seorang Tokoh Pemuda yang juga Ketua dari Sebuah Organisasi massa yang memiliki banyak anggota muda, M.Saleh Wajo atau akrab di Sapa Baim Wajo, Ketua KKSBT (Kerukunan Keluarga Seram Bagian Timur) Kab.Teluk Bintuni. Saat ditanya mengenai issue partisipasi Politik dan pentingnya suara dari Millenial Generation. Ketika, media ini mendapatkan kesempatan mewawancarai di kediamannya, Jumat, (05/01/2024).
Baim Juga Menekankan bahwa, “Anak Muda Tidak Boleh Alergi Politik”, ” Infrastruktur yang dibangun, Peraturan yang ditegakkan, Bahkan perkembangan suatu Daerah itu, ditentukan oleh sosok para pemimpin kita, meski begitu kitalah yang diberikan Kewenangan Khusus untuk menentukan Siapakah sosok pemimpin baik eksekutif ataupun legislatif. Jika kita tidak mengambil kesempatan itu, maka kita secara tidak langsung Membiarkan pembangunan negri kita diatur oleh sosok yang kurang tepat. Dan lucunya, ketika seorang Apatis Politik mengeluh ketika kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan selera dan hatinya.
Hal ini saya analogikan seperti Seorang Cewek yang marah kepada Pasangannya karena di bawakan Nasi goreng, padahal sesaat ditanya mau makan apa? Dia jawabnya “Terserah, ” Kelakarnya sambil Tersenyum. Maka dari itu, setidaknya kita harus terlibat menentukan Nasib negri ini, karena yang jadi taruhannya adalah masa depan,
“Untuk itu, saya Mengajak seluruh masyarakat, khususnya anak muda, agar Tidak alergi berpolitik, kita harus menentukan nasib kita sendiri. Walau suara kita bisa dikatakan satu per sekian dari total suara penentu, namun setidaknya kita Menegaskan Sikap dan prinsip kita. Bukankah Bangsa ini di dirikan dengan semangat Pemuda ?! Untuk itu jangan biarkan diri kita hanya menjadi Penonton saja, karena, anak muda yang hebat adalah anak muda yang berani menegaskan dirinya ikut dan terlibat dalam menentukan nasib Dirinya, Keluarganya serta bangsanya,” tukas Pria berdarah Seram Timur yang Hobi Naik motor dan Bermain Game Mobile itu.
Di Indonesia, tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu presiden (pilpres) sempat mengalami penurunan sejak 2004 hingga 2014. Namun, angkanya kembali meningkat pada 2019 yang sebesar 81,97%. Ini merupakan angin segar, dengan harapan pada Pemilu 2024 mendatang indeks persentase yang menandakan antusiasme partisipan dapat kembali meningkat.
Pewarta : Wawan.
