11 C
New York
Jumat, Oktober 18, 2024

Buy now

Wabup Matret Kokop Sebut Anemia Masih Menjadi Permasalahan Kesehatan Dunia

Indikatorpapua.com | Bintuni – Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Teluk Bintuni pada tahun 2018 menyebutkan bahwa anemia merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masuk dalam 5 besar penyakit rawat inap.

Dengan adanya kerja sama antara RSUD Teluk Bintuni dengan Gunma University melalui program Peningkatan Status Kesehatan Wanita Melalui Pengembangan SDM Bidang Kesehatan yang didanai Japan International Cooperation Agency (JICA) sejak tahun 2019 hingga 2022 atau 3 tahun terakhir terdapat peningkatan prevalensi anemia.

“Berdasarkan hasil evaluasi Tim Pengendalian Anemia setelah 3 tahun program peningkatan status kesehatan Wanita melalui pengembangan SDM bidang kesehatan berjalan terdapat peningkatan prevalensi anemia dari angka 33 persen menjadi 60 persen di tahun 2022.

Begitu juga kelompok usia wanita subur yang tidak pernah mendengar tentang anemia turun menjadi 18 persen sedangkan wanita usia subur yang mengetahui penyebab anemia meningkat signifikan ke 65 persen dan wanita usia subur yang mengetahui pencegahan anemia meningkat sebanyak 35 persen dari sebelumnya diangka 42 persen ke angka 78 persen.

Hal ini mengindikasikan bahwa program kerja Tim Pengendalian Anemia dalam meningkatkan pengetahuan mengenai anemia dan gizi melalui peningkatan personal di 2 distrik ini cukup efektif dan efisien,” ujar Wakil Bupati Matret Kokop, SH, Kamis (15/09/2022) saat menyampaikan sambutan di acara Penutupan Program Peningkatan Status Kesehatan Wanita Melalui Pengembangan SDM Bidang Kesehatan di Kabupaten Teluk Bintuni yang dilaksankan di Aula Misi kilometer 02 Distrik Bintuni.

Wakil Bupati Matret Kokop juga menambahkan bahwa anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia terutama di negara berkembang tidak terkecuali Indonesia.

Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop Saat Sambutan

“Anemia atau yang biasa kita sebut sebagai penyakit kurang darah ini umumnya disebabkan oleh penyakit infeksi dan faktor gizi utamanya karena kurangnya asupan zat besi maupun zat gizi lain yang berhubungan dengan zat besi” Ucapnya

Sambungnya, Adapun kelompok usia yang rentan menderita anemia adalah wanita yang berusia 15-49 tahun sementara gangguan kesehatan dan gizi pada kelompok usia tersebut akan berdampak pada kualitas generasi yang akan dilahirkan, berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi yang baru lahir.

Matret Kokop juga menjelaskan bahwa di kabupaten Teluk Bintuni berdasarkan survey pada tahun 2019 ketika program Peningkatan Status Kesehatan Wanita Melalui Pengembangan SDM Bidang Kesehatan ini akan dijalankan tingkat prevalensi anemia di Teluk Bintuni masih rendah yaitu pada angka 33 persen khususnya di distrik Bintuni dan Manimeri.

“Faktor itulah yang mendorong terbentuknya Tim Pengentasan Anemia yang merupakan kerja sama antara RSUD Teluk Bintuni, Gunma University dengan dukungan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk melaksanakan program Gerakan Melawan Anemia di Bintuni dan Manimeri Tahun 2020-2025 (GEMATURI 2020-2025) yang telah berjalan sejak tahun 2019 hingga berakhir pada tahun 2022,” pungkas Wakil Bupati Teluk Bintuni

Acara itu dihadiri Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop, SH, Forkopimda, Plt. Sekda Drs. Frans Awak, Asisten II Sekda Teluk Bintuni Ir. I.B. Putu Suratna, MM, Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M,Kes, Penanggung jawab Operasional Area Teluk Bintuni atau Local Site Manager Program

Peningkatan Status Kesehatan Wanita Melalui Pengembangan SDM Bidang Kesehatan dr. Nova Sumihartini. Serta para pimpinan OPD, pimpinan Perbankan dan instansi vertikal, TP PKK, Ketua DWP, organisasi wanita, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Teluk Bintuni serta organisasi kesehatan, penanggung jawab beserta kader-kader Posyandu. Kepala sekolah serta guru UKS.

pewarta : Iqbal

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share