Indikatorpapua.com, KAIMANA,- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada tahun 2023 antara 3 persen hingga 3,8 persen secara year-on-year (yoy). Diprakirakan lebih baik dibanding tahun 2022 sejalan dengan membaiknya perekonomian negara mitra dagang.
“Pertumbuhan ekonomi Papua Barat kami proyeksikan 3 persen hingga 3,8 persen yoy, dan proyeksi inflasi masih dalam target sasaran 13 persen min 1 persen,” kata Rommy pada talk show Diseminasi laporan perekonomian Provinsi Papua Barat, Senin (13/3/2023) di Kaimana.
Dijelaskan Rommy, bahwa ekonomi Papua Barat pada 2022 mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,01 persen (yoy), lebih tinggi dari tahun 2021 yang mencatatkan kontraksi 0,51 persen (yoy).Dari sisi lapangan usha (LU), pertumbuhan ekonomi Papua Barat di sepanjang 2022 terutama disumbang oleh LU Pertambangan dan Penggalian serta LU Industri Pengolahan.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Papua Barat terutama disumbang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.Dijelaskan juga, Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan melambat pada tahun 2023 akibat tingginya tekanan inflasi, agresivitas kenaikan suku bunga moneter, dan krisis geopolitik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.
Konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 diperkirakan tumbuh pada level yang moderat walaupun sedikit melambat jika dibandingkan dengan tahun 2022.Sementara, Prospek Inflasi indeks harga konsumen (IHK) Papua Barat pada 2023 diperkirakan masih cukup terkendali dengan rentang sasaran 3,0 ± 1 persen (yoy).
“Pertumbuhan ekonomi secara global diproyeksikan 2,9 persen, Ekonomi Indonesia 4,5 persen sampai 5,3 persen dan Papua Barat di proyeksikan 3 persen hingga 3,8 persen,” tukasnya. (*)