“Visi besar 2030 tidak lagi menjadi visi SKK Migas atau industri hulu migas, tetapi visi nasional”
Indikatorpapua.com | Bintuni-Satuan Kerja Khusus atau SKK Migas bekerja sama dengan Universitas Papua (Unipa) Manokwari,Papua Barat untuk mendorong optimalisasi produksi minyak dan gas bumi di wilayah Papua.
Penandatangan nota kesepahaman kerjasama itu telah dilaksanakan pada 6 Januari 2022 di Jakarta, oleh Sekretaris SKK Migas, Taslim Z Yunus bersama Rektor Unipa Meky Sagrem.
Mamorandum of Understanding (MoU) itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak sesuai kewenangan masing-masing.
Hal itu meliputi evaluasi sumber daya dan cadangan minyak dan gas, optimalisasi dan peningkatan pencapaian produksi Migas, evaluasi pelaksanaan proyek pembangunan fasilitas produksi minyak dan gas.
Berikutnya pengembangan teknologi, peningkatan kehandalan, keselamatan dan kesehatan kerja lindungan lingkungan (K3LL) pada kegiatan survei, pemboran, produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan fasilitas produksi serta sarana penunjangnya.
Selain itu kerjasama ini juga untuk mendukung SKK Migas dalam mengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang dilaksanakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Ruang lingkup kerjasama itu mencakup bidang pendidikan, antara lain meliputi penyediaan tempat magang bagi mahasiswa atau dosen dan kegiatan praktek kerja lapangan.
Kerjasama itu pun mencakup bidang penelitian dan pengembangan (research and development) serta bidang lain yang disepakati oleh kedua belah pihak sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada masing-masing pihak.
Taslim dalam siaran pers yang diterima Indikatorpapua pada Senin (10/1) menyebutkan bahwa usaha mencapai 1 juta barel dan 12 BSCFD gas tentu akan sulit, karena produksi minyak naik 60 persen dan gas naik 100 persen. Hal ini dinilai sebagai tantangan yang harus diselesaikan bersama.
SKK Migas melalui Renstra IOG 4.0. telah menyusun langkah-langkah untuk dapat merealisasikan target 2030.
Menurutnya visi besar 2030 tidak lagi menjadi visi SKK Migas atau industri hulu migas, tetapi telah menjadi visi nasional sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden RI sebagai arah dan strategi subsektor Sumber Daya Migas, dalam lampiran Pidato Kenegaraan RI pada HUT Ke-76 RI.
“Artinya tidak ada kata mundur bagi Industri Hulu Migas untuk mengejar visi Besar tersebut. Tidak ada kata lain selain tekad bersama untuk mewujudkan mimpi besar ini,” katanya.
Secara internal, lanjut Taslim, SKK Migas telah memulai dengan perubahan mindset dalam berkarya yaitu mindset Not Business as Usual, dengan melakukan upaya yang Massif, Agresif, Efisien”, kata Taslim.
Taslim berharap kerjasama ini semakin mempererat hubungan SKK Migas dengan pihak Universitas khususnya Unipa.
“Kami akan banyak terbantu dalam pencapaian target-target yang merupakan target Pemerintah juga. Didorong oleh semangat itulah, kami bermaksud menjalin kerjasama yang lebih erat dengan berbagai Universitas, termasuk Unipa,” ujar Taslim.
Papua kaya akan gas, bahkan menjadi salah satu tulang punggung Migas nasional. Di Unipa terdapat prodi tambang, geologi dan minyak, hal ini tentu sangat dibutuhkan mendukung peningkatan eksplorasi di Papua.
Taslim menyampaikan harapannya agar UNIPA bisa fokus pada eksplorasi dan eksploitasi sehingga akan memberikan dukungan terhadap upaya penemuan maupun pemanfaatan potensi migas di Papua.
Peran lain yang dapat dikontribuasikan adalah memberikan dukungan terhadap penyelesaian AMDAL, karena beberapa proyek hulu migas mengalami kendala terkait di AMDAL.| Laporan Wawan Gunawan