Indikatorpapua.com | Bintuni – Keceriaan terpancar dari raut wajah sejumlah pelajar tingkat sekolah dasar. Mengisi waktu senggang saat jam istirahat sekolah tiba, asyik menikmati permainan tradisional yang hampir punah dimakan oleh zaman.
Soal permainan, mungkin anak-anak jaman sekarang akan lebih banyak membicarakan nama video game atau permainan modern lainnya. Sementara, pada tahun 1970-an permainan tradisional banyak dimainkan oleh anak-anak Indonesia.
Munculnya sejumlah alat teknologi membuat permainan tradisional tergeser. Padahal, permainan tradisional lebih mudah, hemat biaya, mengutamakan kebersamaan, kecerdasan, dan ketangkasan.
Berikut sejumlah permainan tradisional anak Indonesia di era tahun 1970an yang perlu dilestarikan diantaranya, lompat karet, kelereng, layang-layang, congklak, ular naga, hompimpa, gasing, egrang, petak umpet, dan gobang sodor.
Rabu (23/11/2022), Pewarta media ini mencoba menyimak, selain permainan tradisional diatas, “Stik” yang berasal dari kayu eskrim, dimanfaatkan juga oleh anak Indonesia sebagai sarana hiburan, dengan cara main, siapa yang dahulu menindih batang stik milik rekan mainnya, dengan cara menepuk kedua telapak tangan ke lantai, sehingga angin yang dihasilkan dapat menggerakkan kayu stik, dialah yang menang dalam permainan tersebut.
“Ini namanya permainan stik, om, ini seru,” ujar Samuel seorang Pelajar sekolah dasar yang sedang menikmati jalannya permainan bersama rekan sebayanya sambil tersenyum.
Pewarta : Wawan.