Indikatorpapua.com|BINTUNI-Pengurus Mesjid Baitul Amir Kampung Banjar Ausoy SP 4 Distrik Manimeri menggelar peringatan Isra’ Mi’raj, perjalanan spiritual Baginda Nabi besar Muhammad SWA yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab 1442 Hijriyah atau atau tepat Kamis 11 Maret 2021 peringatan ditandai dengan menggelar dzikir dan doa bersama dipimpin oleh Ustad Jamaludin Sala S.pd.
Peringatan Isra Mi’raj di Bintuni dengan tema ” Sholat adalah tiang agama”
“Sholat adalah mi’raj (Perjalanan) bagi seorang Muslim. Yang artinya, dengan menjalankan shalat yang baik, seorang hamba sedang melakukan perjalanan ruhiyah ke haribaan Ilahi, Allah SWT,” Kata Ustad Jamaludin Sala dalam dakwahnya.
Ustad Jamaludin, mengutip beberapa firman Allah dalam Alquran.
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (Quran Surah. Thaha:14).
Dan dalam surat lain “hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Quran Surah. Ar-Ra’du 28).
Selain itu Ustad Jamaludin Sala juga menyampaikan sejarah singkat perjalanan Baginda Nabi Muhammad SAW, menerima amanah Sholat. Isra’ Mi’raj secara umum diperingati setiap 27 Rajab, pada tahun ini (1442 Hijriah) bertepatan dengan Kamis, 11 Maret 2021.
Nabi Muhammad SAW. diperjalankan dari Ka’bah Mekah ke Baitul Maqdis Palestine, disebut sebagai Isra lalu perjalanan dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha langit ke 7 yang disebut sebagai mikraj hanya dengan waktu 1 malam.
Di Sidratul-muntaha, Nabi Muhammad saw awalnya diperintahkan oleh Allah swt agar membawa sholat 50 kali dalam sehari semalam. Tatkala Nabi kemudian bertemu Nabi Musa As. Oleh Musa beliau ditanyai tentang jumlah kewajiban salat. Nabi Musa menyebut salat 50 kali terlalu berat, sedangkan umat Rasulullah lemah.
Atas saran Musa, Nabi Muhammad saw. sekali lagi menghadap kepada Allah untuk memohon keringanan. Jumlah kewajiban salat dikurangi.
Namun, setiap kali Rasulullah bertemu Musa, beliau diingatkan untuk memohon keringanan kembali. Sampai akhirnya, Nabi Muhammad saw. mendapatkan kewajiban sholat 5 kali sehari semalam.
Nabi Musa masih menyarankan agar Rasulullah sekali lagi menghadap Allah. Namun, Nabi Muhammad saw. berkata,
“Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu”. Penjelasan Ustad Jamaludin sambil menceritakan kisahnya.
Sholat pada hakikatnya adalah kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan yang tidak hanya meliputi akal pikiran, tetapi jiwa manusia. Salat menjadi pintu gerbang yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya.|Laporan: Gunawan