“Semoga pendirian Vihara Buddha Vamsa Bintuni menjadi bagian dari teladan dan penguatan moral umat Buddha serta menjadi sarana ibadah”
Indikatorpapua.com | Bintuni – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menghadiri peletakkan batu pertama dimulainya pembangunan Vihara Buddha Vamsa yang berlokasi di komplek belakang taman kota, Kelurahan Bintuni Timur. Kamis (31/3/2022).
“Kesempatan ini saya ingin sampaikan salam hormat dan suka cita yang mendalam pada seluruh keluarga Buddha Indonesia khususnya umat Buddha yang berada di Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat” ungkap Gubernur saat menyampaikan sambutannya di kegiatan tersebut.
Ini sebagai bukti umat Buddha di Bintuni mewujudkan terhadap pengembangan dan pelestariannya di Nusantara pada umumnya terlebih di Teluk Bintuni.
Dengan tujuan membentuk mental dan karakter yang berlandaskan Pancasila serta UUD 1945. “Sesuai dengan semboyan kita Bhineka tunggal Ika” tuturnya
Dijelaskan Dominggus, dengan adanya pembangunan Vihara Buddha Vamsa di Teluk Bintuni, maka lengkap sudah kerukunan yang menjadi simbol perdamaian di Provinsi Papua Barat dan tanah Papua.
Meneladani sang Buddha dapat dimulai dengan menghadirkan semangat untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal dalam kehidupan. Melalui pikiran, ucapan dan perbuatan yang baik dan benar.
Bukan hanya untuk membantu mereka yang membutuhkan atau menderita. Melainkan juga membahagiakan semua mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
“Menjaga kelestarian, keseimbangan alam, dan menghindari sifat negatif yang mementingkan sendiri”ujar orang nomor satu di Provinsi Papua Barat tersebut.
Lebih lanjut Dominggus mengatakan, ajaran Buddha mengingatkan kita perubahan masyarakat harus dimulai dari dalam diri sendiri. Revolusi mental karakter yang sesuai dengan ajaran. Sehingga dapat membangun kepedulian terhadap sesama dengan pengendalian diri serta perilaku baik, menjalan sila moralitas dan pengembangan batin atau samadhi.
Menjalankan ajaran sang Buddha dengan baik, maka dapat pula melindungi dari kemerosotan moral dan kehancuran.
“Semoga pendirian Vihara Buddha Vamsa Bintuni menjadi bagian dari teladan dan penguatan moral umat Buddha serta menjadi sarana ibadah”katanya.
Dominggus juga mengajak, umat Budhha Bintuni untuk menjadikan Vihara sebagai sarana berlatih diri dan bukan hanya sekedar formalitas semata, namun perlu dirawat dan dimanfaatkan guna pengembangan batin serta moral umat Budhha.
“Semoga proses pembangunan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan semua pihak dapat membantu pembangunan Vihara ini” tutup Dominggus Mandacan.
Dikesempatan yang sama Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop menyampaikan Indonesia merupakan negara multi kultural dengan berbagai keragaman yang dimilikinya, diantaranya suku, ras, bahasa dan agama.
Keragaman inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar dan kaya. Dengan kekayaan dan keragaman yang dimiliki bangsa ini menuntut seluruh elemen bangsa untuk senantiasa berupaya mempertahankan dan merawat persatuan dan kesatuan karena tidak dapat kita pungkiri, tidak jarang keragaman Juga dapat menimbulkan berbagai konflik.
Dengan adanya keragaman di tengah masyarakat, maka kerukunan terutama antar umat beragama perlu kita usahakan bersama sehingga tercipta kedamaian, bersepakat untuk saling tolong menolong, dan bergotong royong sesuai dengan kepribadian bangsa.
Pluralitas dalam kehidupan masyarakat ini memimpin kita untuk berkewajiban dalam mengakui dan menghormati agama dan kepercayaan agama lain tanpa membeda-bedakan.
“Hal inilah yang kita saksikan di hari ini, di Tanah Sisar Matiti saudara-saudara kita umat Buddha akan membangun rumah ibadahnya dengan diawali dengan peletakan batu pertama Vihara Buddha Vamsa” tutur Wabup
Peletakan batu pertama Vihara Buddha Vamsa merupakan yang pertama di Kabupaten Teluk Bintuni. menunjukkan kepada kita semua di hari ini bahwa pluralitas tidak semata menunjukkan adanya kemajemukan.
Tetapi lebih dari pada itu menunjukkan adanya keterlibatan aktif sebagai umat maupun sebagai warga masyarakat dengan cara berinteraksi secara positif dalam lingkungan yang majemuk.
Dalam konteks pembangunan bangsa ini secara umum maupun daerah ini secara khusus. Kemajemukan ini sungguh menjadi modal berharga.
Apalagi di Teluk Bintuni ini, keberagaman sudah menjadi warna tersendiri di tengah kehidupan bermasyarakat.
“Agama Keluarga” menjadi sebuah kenyataan atas dinamisnya kearifan lokal yang menaungi kehidupan di negeri ini. Jelas Wabup.
Hal ini pulalah yang menjadi motivasi tersendiri bagi pemerintah daerah dalam memfasilitasi pembangunan beragam rumah ibadah di atas tanah ini.
“Masjid, gereja dan pura sudah dibangun sebagai sarana peribadatan umat beragama di Bintuni, sekarang kita makin bersyukur karena vihara pun boleh mulai kita bangun” ungkapnya lagi.
Program pembangunan di bidang Keagamaan, saya pribadi percaya bahwa dengan membangun mental spiritual masyarakat yang kuat pada gilirannya akan
mewujudkan masyarakat Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing.
“Selamat atas peletakan batu pertama
Vihara Buddha Vamsa Bintuni. Semoga tempat ini dibangun menjadi sumber kebaikan bagi semua makhluk” pungkasnya.
Pewarta : Wawan