BINTUNI, Indikatorpapua.com – Polres Teluk Bintuni, di bawah kepemimpinan AKBP Choirudin Wachid, mengakui dan menghargai dukungan luas yang diberikan oleh elemen masyarakat dalam upaya menangani masalah stunting di wilayah mereka. Kapolres memberikan penghargaan dan salam sehat kepada semua yang telah bekerja keras untuk mencapai tujuan bersama ini.
Salah satu tujuan yang mereka tekankan adalah mencapai masa emas pada tahun 2045, sebuah tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi intensif. Polisi bekerjasama dengan para kader posyandu, baik di kampung maupun RW setempat, untuk memberikan intervensi bersama dalam memerangi dan mengurangi laju pertumbuhan stunting. Kamis (7/9/2023)
Kapolres juga menginstruksikan para Bhabinkamtibmas dan Polisi RW yang sebelumnya telah dikukuhkan beberapa bulan yang lalu untuk turut serta dalam upaya ini. Mereka akan berkoordinasi dengan para kader posyandu dan tenaga kesehatan di wilayah mereka untuk bersama-sama melawan angka stunting yang saat ini mencapai 595 anak di 23 distrik Kabupaten Teluk Bintuni.
(foto) Boneka Badut Polisi saat menghibur anak-anak di lokasi penyaluran Bapokting.
Kerja sama tiga pilar, yakni kepala kampung, Babin, dan Babinsa, dianggap sebagai elemen penting dalam mencapai tujuan ini. Semua pihak diharapkan bersatu dalam usaha menurunkan angka stunting di Kabupaten Teluk Bintuni. Kapolres Choirudin Wachid menyatakan keyakinannya bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, mereka dapat mencapai masa emas yang diharapkan pada tahun 2045 untuk kesejahteraan masyarakat.
Kapolres juga telah memerintahkan seluruh Polsek di wilayahnya untuk bergabung dalam upaya ini bersama tiga pilar, yaitu Aparat Kampung, Babinsa, dan Babinkamtibmas, untuk mengatasi peningkatan angka stunting.
Selama acara tersebut, Polres Teluk Bintuni bersama mitra kerja lainnya menyalurkan ratusan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting), seperti susu tinggi kalori, kepada orang tua dan anak-anak yang terkena dampak stunting. Tujuan mereka adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat dalam keluarga masing-masing.
Kapolres menekankan pentingnya memperhatikan stunting sejak dini, yaitu sejak masa kehamilan usia 0 hingga 2 tahun pasca kelahiran. Ini adalah langkah yang krusial untuk mencegah stunting.
Melalui inovasi program Si Pesta, Kapolres optimis bahwa dalam satu bulan ke depan, mereka dapat menurunkan angka stunting hingga 40 persen.
(foto) Ibu Martha Rumatrai dan Adek Ellzira Eril Manibui.
Sambil menggendong putrinya, Adek Ellzira Eril Manibui, salah seorang warga, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Polres Teluk Bintuni dan Pemerintah Daerah atas upaya mereka dalam menekan angka stunting melalui inovasi Si Pesta.
Perlu dicatat bahwa kegiatan ini dilakukan di tiga lokasi berbeda, yaitu di Polres Teluk Bintuni, Polsek Bintuni, dan Balai Kampung Banjar Ausoy Distrik Manimeri, mencerminkan komitmen luas untuk mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.
Pewarta : Wawan.