“Langkah Pemda sudah on the track dan on going kearah terintegrasi”
Indikatorpapua.com | Manokwari-
Bank Indonesia (BI) dan pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat menggelar pertemuan membahas rencana pengembangan kawasan industri khusus (KIK) di daerah tersebut.
Pertemuan dilakukan Kepala BI Perwakilan Papua Barat Ruth W Eka Trisilowati bersama Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw di Manokwari, Senin (10/1).
Ruth Eka Trisilowati mengutarakan BI sangat peduli dengan persoalan pengentasan kemiskinan di Papua Barat. Pihaknya pun menyambut baik rencana pemerintah tentang pembentukan KIK di Teluk Bintuni.
Pihaknya pun mengapresiasi upaya Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni dalam meningkatkan sektor ekonomi masyarakat. Hal itu bahkan sudah dilakukan kepala daerah secara intens.
Selain Bupati, rapat koordinasi itu juga melibatkan sejumlah kepala OPD teknis. BI ingin mengetahui kesiapan pemerintah daerah ke arah terintegrasi dari hulu sampai hilir pada program KIK.
Menurut Trisilowati, melalui KIK Teluk Bintuni bisa bertrasformasi dari daerah penghasil LNG ke daerah yang mampu meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat.
“Presentasi dari pak bupati merupakan surprise bagi kami, karena ternyata daerah sudah ready. Apa yang menjadi kewajiban dari Kabupaten Teluk Bintuni sudah dilakukan Pak Bupati, Pemda sudah on going kearah terintegrasi,” katanya.
“Jadi dari LNG yang mentah bisa menghasilkan produk yang punya nilai tambah dan punya industri turunannya dari methanol maupun amonial,” sebut Ruth menambahkan.
Eka Trisilowati akan segera berkomunikasi dengan Kantor BI Pusat guna melaporkan hasil pertemuan ini. Ia meyakini langkah Pemda sudah on track dan sangat real untuk segera diimplementasikan.
Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw pada kesempatan yang sama berharap ada rekomendasi dari Bank Indonesia untuk memperkaya data kewilayahan atau faktor pendukung mendorong proyek KIK agar berjalan sesuai progress.
Kasihiw juga berharap masukan positif kepada BI Pusat, Kementerian Perindustrian dan pihak terkait dalam rangka mempercepat pembangunan industri di Teluk Bintuni.
“Tentunya dalam advise yang disampaikan BI ini, kita melihat bukan hanya investasi yang dibangun untuk memberikan devisa kepada penerimaan pemerintah pusat tetapi juga ada kontribusi ke daerah penghasil,” katanya.
Melalui Proyek KIK Kasihiw ini ekonomi Teluk Bintuni berkembang. Selain Migas Teluk Bintuni pun memiliki potensi pertambangan lainya.
“Juga potensi diluar sektor Migas, seperti perikanan tetapi kalau itu tidak memberikan kontribusi ekonomi bagi daerah penghasil juga mubazir,” kata Bupati tegas.| Laporan Wawan Gunawan