Indikatorpapua.com|MANOKWARI-Manejemen Orchid Syawalayan memastikan Jumat (11/3-2021) membuka kembali usahanya setelah diumukan pada Akhir pekan lalu, sejumlah Karyawan terpapar Covid-19.
Untuk memastikan hal tersebut, pihak manejemen Orchid Swalayan melakukan Penyemprotan Fogging di dalam, baik lantai satu maupun lantai dua yang meliputi areal permainan anal Happy Kids, Cinamon dan sebagainya. Selain itu dibeberapa areal dilakukan pembatasan interaksi seperti di dekat kasir dibuat skema jaga jarak.
Sementara Manejemen telah memanggil para Karyawan yang sudah di pastikan saat melakukan Rapid Antigen, hasilnya Negatif.
Theresia Cahyeni, Manejemen Orchid Swalayan Manokwari mengatakan, pada Kamis pekan yang lalu saat diketahui salah satu karyawan di lantai dua Positif Covid-19, pihaknya langsung menutup areal pembelanjaan di lantai dua.
“Saat itu dokter juga minta agar anak lantai satu juga di periksa dan diketahui hasilnya beberapa yang Positif, kita langsung Tutup pada Minggu pekan kemarin” kata Theresia, Kamis (10/3-2021)
Dikatakan bahwa, keputusan untuk membuka kembali Perbelanjaaan di Orchid Swalayan di ambil setelah hasil komunikasi dan konsultasi dengan pihak Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19.
Karena setelah seluruh karyawan dilakukan tes PCR dan hasilnya telah keluar sehingga manejemen meminta kepada pihak satgas apakah bisa dibuka kembali atau tidak.
“Hari ini kan hasil PCR keluar jadi saya minta kepada Satgas agar diperbolehkan kami buka kembali besok, dan sudah di setujui Satgas, ini tentu karyawan di batasi terutama yang masuk hanya yang punya hasil PCR nya Negatif” jelasnya.
Dia juga memastikan bahwa dibuka kembali aktivitas perbelenajaan di Orchid Swalayan, akan dilakukan pembatasan jam buka dan tutup.
“Awalnya kita buka jam 9 Pagi dqn tutup Jam 21.00 wit untuk pembatasan kita akan buka jam 8.00 wit pagi dan tutp pukul 18.00 wit” jelas Theresia.
4 Hari Orchid Tutup Kerugian Capai Setengah Milyar
Menurut Theresia, kerugian akibat ditutupnya Orchid sudah barang tentu ada, sejak Minggu awal pekan kemarin hingga Kamis hari ini.
“Iya kerugian tentu ada, ditaksir mencapai setengah Milyar selama ditutupnya aktivitas perbelanjaan” ujar Thereisa.
Hal ini ia sebutkan karena estimasi itu tentu setiap hari omset yang didapati tidak sama.
Dia mengatakan, selama beberapa Hari karyawan tidak bekerja, sebagian mereka berada pada Karantina terpusat yang disediakan oleh Manejemen Perusahan, kendati demikian ada juga beberapa Karyawan yang menghendaki melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
“Yang positif Covid kita ada siapkan fasilitas karantina dari Perusahaan, tapi nda semua di situ sih, ada yang meminta karantina mandiri di rumah” tuturnya.|Laporan: Mohamad Raharusun