Indikatorpapua.com|Jakarta– Pemerintah terus mendorong masuknya investasi di kawasan industri di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti dikutip CNBC Indonesia Senin (28/12-2020) mengatakan saat ini sudah menerima sejumlah rencana investasi di kawasan industri tersebut, salah satunya adalah perusahaan petrokimia dari Eropa.
Dia mengatakan, ada perusahaan asal Eropa berencana menanamkan investasi sebesar Rp 28 triliun untuk membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni.
“Ada perusahaan Eropa yang berencana investasi Rp 28 triliun untuk membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni,” kata Airlangga dalam acara Bintuni Energy Forum secara virtual, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan, rencana zonasi kawasan industri Teluk Bintuni telah disusun berdasarkan master plan pada 2013. Saat ini penyiapan master plan Kawasan Industri Teluk Bintuni dirancang seluas 2.000 hektar.
Proses konstruksi menurutnya akan rampung pada 2022 dan ditargetkan mulai operasional pada 2023. Melalui pembangunan ini, pihaknya berharap bakal lebih banyak lagi investor yang tertarik berinvestasi di Teluk Bintuni ini.”Terbagi beberapa zona, zona utama, zona industri turunan serta zona fungsi pendukung, termasuk utilitas pergudangan, pelabuhan, power plant,” jelasnya.
“Sehingga, ada multiplier effect, termasuk kenaikan angka penyerapan tenaga kerja yang pengaruhi statistik pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat maupun tingkat nasional,” ujarnya.
Airlangga menyebut, terkait dengan aspek pembiayaan, pemerintah telah melakukan upaya terobosan mencari sumber pendanaan pengembangan kawasan Industri Terpadu Bintuni, yakni dengan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Di mana fasilitas infrastruktur dan pendukung dibiayai oleh pemerintah melalui ketersediaan layanan,” paparnya.(IP.02)