Indikatorpapua.com | Bintuni – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Teluk Bintuni menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Gerakan Revolusi Mental (GRM) Tahun 2022, bagi para perwakilan setiap Ormas, Lembaga Masyarakat Adat (LMA), Tokoh Pemuda, Perempuan dan Tokoh Masyarakat.
Giat yang berlangsung di Aula Misi Bintuni Barat, Jumat (16/12/2022) tersebut, mengahdirkan sejumlah narasumber dari pihak TNI-Polri.
Sambutan Bupati, yang di bacakan oleh Asisten III Setda Kabupaten Teluk Bintuni Izack Laukoun mengatakan, salah satu pembangunan karakter adalah Revolusi Mental. Perlu diketahui, Revolusi Mental merupakan suatu tindakan bersama untuk membangun karakter bangsa guna menuju ke arah perubahan yang lebih baik.
Selain itu di tengah kondisi Bangsa Indonesia yang sedang menghadapi berbagai dinamika masalah Sosial, baik itu sebagai penyelengaraan negara, dunia usaha, dunia pendidikan dan masyarakat, harus ikut berpartisipasi membangun bangsa yang lebih bermartabat, maju, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila.
Melalui sambutan tertulisnya Bupati mengatakan, untuk mewujudkan perubahan mental dan karakter bangsa Indonesia, Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 Desember telah menetapkan Inpres Nomor 12 tahun 2016 tentang gerakan Nasional Revolusi Mental.
Guna mengubah cara pandang, cara kerja dan cara berpikir dalam rangka memperbaiki Mental atau Karakter bangsa Indonesia yang berintegritas, etos kerja dan semangat gotong royong. Gerakan tersebut berperan untuk membangkitkan Kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan.
Revolusi Mental menurut Bupati, Bung Karno telah mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama membuat strategi guna melaksanakan revolusi membangun politik dan mental Berdaulat, Perekonomian yang mandiri dan berkepribadian dalam budaya, demi mencapai masyarakat adil dan makmur yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia.
Untuk menjawab atas melemahnya integritas di kalangan masyarakat yang ditandai dengan banyak praktik korupsi dan penyimpangan dalam tata kelola pembangunan. Selain itu terjadinya penurunan etos kerja di kalangan masyarakat yang lebih mengutamakan hasil dari pada pencapaiannya, cenderung menempuh jalan pintas dan bersifat pragmatis yang dapat menciptakan budaya Korupsi. Untuk itu perlu diterapkan Gerakan secara bersama dan cepat.
Dalam sambutan tertulisnya Bupati mengatakan, Kementerian dalam negeri, telah mengkoordinasikan terhadap pembentukan pelaksanaan pembinaan dan pelaporan gugus tugas gerakan Nasional Revolusi Mental, baik di setiap Provinsi, Kabupaten/Kota untuk membentuk gugus tugas.
Sebelum mengakhiri sambutan tertulisnya, Bupati juga memaparkan, ada 29 dari 38 Provinsi yang telah memiliki gugus tugas Revolusi Mental, sementara kabupaten dan kota yang sudah membentuk Gugus Tugas ada sebanyak 96 dari 514 Kabupaten dan Kota.
Pewarta : Wawan.
