IndikatorPapua.com|Manokwari-Benny Wenda Pimpinan The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) kembali menyita Perhatian, terutama di ruang jagad maya atas pernyataan mendeklarasikan Pemerintahan sementara di Papua Barat.
Hal tersebut ditanggapi oleh Pembela Hak Asasi Manusia HAM di Tanah Papua, Yan Cristian Warinussy. Menurutnya apa yang dideklarasikan itu secara politik, langkah yang dilakukan oleh Benny Wenda dan kelompoknya.
“tapi secara hukum, ini soal yang mesti kita pelajari dengan seksama.” Kata Yan Cristian Warinussy SH, selaku Pembela HAM di Tanah Papua Rabu (02/12-2020)
Sebagai seorang Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM), Ia berharap keputusan dan langkah politik Wenda tidak kemudian menjadi alasan bagi Negara untuk secara gegabah meningkatkan operasi militer yang bakal membawa dampak yang signifikan terhadap situasi dan kondisi HAM di Tanah Papua, khususnya rakyat Papua.
Saya kira yang terpenting sekarang adalah perlunya dibangun kembali rasa saling percaya (trust) diantara kelompok-kelompok yang terus bertikai di Tanah Papua, yaitu aparat keamanan (TNI dan Polri) serta Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM).” Jelasnya
Dikatakan, hal Ini penting untuk menghindarkan rakyat Papua dari berbagai peristiwa kekerasan bersenjata di sekitar dusun/kampung mereka.
“Berdasarkan trust itulah maka langkah damai melalui dialog Papua-Jakarta dapat dibangun secara bersama-sama.” terangnya
Di sisi lain, sebagai Pembela HAM Ia ingin mengingatkan bahwa posisi ULMWP tidak sama dengan sebuah negara merdeka. Bahkan ULMWP perlu memahami baik visi dan misinya sebelum melangkah membentuk Pemerintahan Sementara tersebut.
Apakah sesuai dengan mandatmya atau tidak? Apakah sesuai dengan Deklarasi Saralana sebagai cikal bakal berdirinya ULMWP atau tidak ? Lalu bagaimana dengan efek dari pembentukan pemerintahan sementara ini dengan posisi politik ULMWP sebagai anggota peninjau (observer member) di dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) ?” Tanya Warinussy.
Terpisa, Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, AKBP. Adam Erwindi dalam keterangan tertulis mengatakan, pernyataan Benny Wenda hanya sebagai sebuah Propaganda namun faktanya kondisi di Papua Barat saat ini Masyarakat justru beraktivitas seperti biasa.
“terkait penyataan BENI WENDA , kalau itu hanyalah bahasa propaganda dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab yang berada di luar Negeri sana, mereka ingin membuat suasana kamtibmas di Papua Barat terganggu.” Kata Adam Erwindi
Erwindi mengajak Masyarakat di Wilayah Papua Barat agar menjaga keamanan dan ketertiban agar tetap kondusif, sehingga memasuki pelaksanaan Pilkada dan perayaan Natal suasana terua aman.
“Kepada masyarakat Papua Barat, saya mengajak untuk sama-sama menjaga kamtibmas yang kondusif terutama menjelang pilkada dan hari perayaan natal 2020, jangan mau terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab” tutur Kabid Humas.(IP.02)