Indikatorpapua.com|Bintuni- Aktivitas mengeluarkan asap dari mulut sudah menjadi kebutuhan bagi Insan ahli ‘Hisab’ atau Para Perokok, baik Perokok Tembakau maupun yang kekinian yakni pecinta Rokok Elektrik, Vape
Pernah Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, dalam diskusi Pemanfaatan Pajak Rokok Daerah (PRD) dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), April Lalu mengatakan “Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara dengan jumlah perokok paling tinggi. Prevalensinya mencapai 33,8 persen atau sekitar 65,7 juta penduduk Indonesia adalah perokok” Kata Dante.
Selain Himbauan untuk Tidak merokok di Bungkus Rokok Konvensional saat ini, bukan suatu hal Tabu jika Kegiatan Merokok dapat menyebabkan berbagai macam Penyakit hingga Kanker.
Dengan Keadaan Ini, Belakangan Muncul Sebuah Alternatif bagi para Perokok Tembakau yang susah Lepas dari kebiasaan merokoknya lantaran “Candu Nikotin”, yang membuat Susah Menghilangkan kebiasaan tersebut. Adalah Rokok Elektrik atau lebih akrab dikenal dengan Istilah Vape yang dipercayai sebagai Suatu Alternatif yang Pas untuk mengalihkan Kebiasaan para perokok tembakau.
Dengan Kian Populernya Vape sebagai Industri Global , bahkan sudah masuk di Tanah Air, Tak Lepas dari berbagai Kontroversial nya. Untuk Mengklarifikasikan hal ini Penulis menyambangi dr. Wiendo Syahputra Yahya (Spesialis Paru) di Tempat kerjanya, RSUD Bintuni KM 7. Selasa (31/8/2021).
Wiendo membenarkan bahwa Kegiatan Merokok Tembakau memicu berbagai macam penyakit ” Kanker Paru-paru, Emfisema, Penyakit Jantung, dan penyakit serius lainnya, yang umumnya berkembang setelah seseorang mengkonsumsi Rokok Selama Bertahun-tahun”, Ujarnya.
Namun mengenai Vape yang ditawarkan Sebagai Alternatif, dr. Wiendo menyampaikan Tidak ada Bedanya Merokok Dan Vape,
“Kedua hal itu tidak ada manfaatnya secara kesehatan, Sama saja, karena Rokok Elektrik juga mengantarkan Nikotin dengan Cara memanaskan Cairan , dimana Cairan itu mengeluarkan uap yang mengandung Nikotin. Hal ini sama saja dengan Rokok Tembakau yang juga mengeluarkan nikotin saat di bakar,” paparnya
Ia juga Menjelaskan bahwa keduanya mengandung zat karsinogen yang memicu kanker, juga Bahan Softik atau Beracun. Dimana keduanya mengandung bahan adiktif yang membuat Candu. “kalau mau mengambil penelitian nya yang terbaru, itu dari Nasional Akademis Of Sience enginery and Medicine , tahun 2018, yang diambil dari Perhimpunan dokter paru di Amerika tahun 2019,” Tungkasnya.
Bang Baim memiliki pandangan berbeda, Penggiat Vape atau Vaporista itu mengatakan Rokok dan Vape memang memiliki kesamaan membuat ketergantungan bahkan bisa jadi tidak ada manfaat secara kesehatan.
Tetapi, pria yang punya Nama Lengkap Mohamad Saleh itu menegaskan bahwa Vape Bukanlah hal yang salah Jika digunakan untuk Alternatif Rokok Tembakau. Karena , menghilangkan Candu dari Nikotin tidak semudah membalikan Telapak tangan atau seperti mengganti nasi dengan Gandum.
“Karena Kebutuhan Tubuh Akan Nikotin, Harus juga di penuhi jika seseorang itu telah lama Merokok,” Terangnya
Baim Juga Berpendapat bahwa, Efek rokok berbeda dengan Vape saat di konsumsi, ” Sebagai Orang yang telah Menjadi Perokok Elektrik selama Lima Tahun belakangan, Efek yang saya rasakan sangat berbeda. Contohnya seperti Bau Mulut yang menganggu, Bau tembakau di Pakaian atau Tangan saat merokok itu tidak di temui saat Nge-Vape. Terlebih lagi Bau Asap yang menganggu ketika merokok Tembakau. Tidak ada saat menggunakan Vape,” lanjutnya lagi.
Terlebih dari Segi Ekonomi, jika dilihat dari kacamata Luas saat ini Industri Vape juga menjadi penyumbang Cukai untuk negara, namun bukan itu saja Penggunaan vape sebenarnya juga lebih Hemat Biaya ketimbang Membeli Rokok setiap Hari,
“Perokok Tembakau bisa menghabiskan Dua Bungkus Rokok setiap hari , sedangkan Vape cukup membeli Cairan Liquid sekali yang dapat bertahan Hingga Satu bulan,” tutup nya.
Terlepas dari kontroversial Penggunaan Vape dan Rokok Tembakau. tentu saja, ada Segi positif dan negatif yang menjadi nilai tersendiri bagi Penggunanya Masing-Masing.|Laporan Wawan Gunawan