Indikatorpapua.com|BINTUNI-Salah satu Bidan atau petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kabupaten Teluk Bintuni, Babak belur dihajar Keluarga Pasien.
Insiden terjadi pada Tanggal 17 Juli 2021 silam di RSUD Teluk Bintuni, saat bidan tersebut usai melayani Ibu Bersalin, ketika itu berdasarkan hasil diagnosa dokter, dinyatakan Ibu yang baru saja melahirkan positif Covid-19.
Ibu yang baru bersalin di ruang bersalin RSUD kala itu tidak didampingi oleh Keluarganya. Sehingga dokter kemudian menyampaikan hasil diagnosa kepada Pasien.
“Saat itu ketika disampaikan hasil diagnosa dokter kepada Pasien bahwa Ia (Pasien red) Positif Covid-19, kemungkinan ia mengalami syok dan menghubungi keluarganya” kata Plt. Kepala RSUD Bintuni Zulaicha Kaitam, Selasa (10/8-2021)
Setibanya di RSUD usai dihubungi Pasien, sekitar 6 kendaraan roda dua yang diketahui merpakan Keluarga Pasien kemudian masuk ke halaman Rumah sakit, secara brutal melakukan aksi pemukulan terhadap korban.
Plt. Kepala RSUD Bintuni saat insiden tidak berada di Rumah Sakit, ia sedang mengikuti kegiatan di SP5, usai kegiatan ia lantas kembali ke RSUD namun insiden tersebut berlangsung cepat sehingga situasi sudah aman saat ia berada di Rumah Sakit
“Pasien saat itu sudah selesai bersalin, ia ditempatkan diruang Nivas sedangkan dua orang Bidan sedang berjemur di halaman rumah sakit, tiba-tiba 6 unit kendaraan roda dua masuk secara brutal di RSUD hingga membuat para petugas ketakutan dan lari” kata Plt. Dirut RSUD
Bukan hanya terdapat korban penganiayaan seorang Bidan, atas inisiden tersebut sejumlah dokter dan Nakes di RSUD Teluk Bintuni menglamai trauma mendalam
“Para petugas medis yang menjadi korban baik penganiayaan maupun trauma atas insiden teraebut kami istirahatkan hingga kondisi mereka dapat pulih kembali baru melakukan tugas” kata Zulaicha Kaitam
Zulaicha juga mengungkap insiden seperti ini kerap terjadi disaat pasien dirangani secara medis namun keluarga pasien kerap melakukan hal yang sama bahkan menuding petugas meng- covidkan pasien, padahal Petugas Nakes sudah berupaya melayani dengan maksimal.
Korban penganiayaan saat itu kemudian membuat laporan Polisi atas insiden tersebut, hal ini bertujuan agar memberi efek jera kepada para pelaku agar tidak mengulangi perbuatanya terhadap petugas medis.
Kepada Petugas Keamanan di Rumah Sakit, Direktur berharap kedepan agar terus meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan secara optimal agar tidak terjadi insiden serupa.
Kasat Serse Polres Teluk Bintuni dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan pengaduan dari Nakes yang mendapat penganiayaan di RSUD oleh keluarga pasien.
AKP Junaidi A Weken saat di konfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan terhadap salah satu tenaga nakes RSUD Bintuni.
“Benar ada, Senin (9/8/2021) kemarin kita baru selesai diperiksa orang dari tenaga Kesehatannya, hanya terlapornya kasus perkara ini masih bersifat Lidik, karena pelakunya belum kenal, nah Ini kita ada periksa dan penyelidikan guna mencari tahu siapa pelakunya itu” ucap Kasat Reskrim
Dikatakan Kasat Reskrim untuk bukti-bukti pihak kepolisian sudah mengantongi Vidio serta foto saat kejadian, dan masih dicari tahu siapa pelaku dari insiden tersebut, karena ada dugaan keluarga dari salah satu pasien yang sedang di rawat di RSUD Bintuni.
Rencanakan, dalam waktu dekat dari pihak pasien akan dilakukan pemanggilan guna dimintai keterangan. “Yang pasti dekat-dekat inilah pasien itu sudah mulai kita periksa, tunggu yang bersangkutan sembuh terlebih dahulu” tukasnya|Laporan: Wawan Gunawan