Indikatorpapua.com|BINTUNI-Jalan Trans Manokwari selatan Teluk Bintuni sempat di palang oleh sekelompok Pemuda, buntut dari kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) pada Rabu (27/10-2021) sekitar pukul 11.30 Wit.
Kapolres Teluk Bintuni, AKBP. Junov Siregar melalui Wakapolres Komisaris Polisi Muhammad Salim Nurlily membenarkan adanya pemalangan di jalan Raya Trans Teluk Bintuni Mansel di Kampung Waraitama SP 1 Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni.
Kecelekaan antara sepeda motor jenis metic dengan Nomor Polisi PB 2131 B milik seorang oknum ASN yang diduga menambrak Korban tepat di turunan menuju Kantor Bupati, Kebetulan Korban merupakan salah salah satu Kepala Suku.
Meski demikian, kecelakaan tersebut tidak menimbulkan Korban meninggal, namun sekelompok Pemuda yang berada di sekitar tempat kejadian merasa geram sehingga nyaris menghakimi salah satu pengendara motor, kala hendak menolong korban kemudian melakukan pemalangan jalan.
“Polisi tiba di lokasi sekitar pukul 11.45 wit saat mendapat laporan, langsung memberikan pemahaman kepada warga yang melakukan pemalangan” kata Wakapolres Teluk Bintuni, Kompol Muhammad Salim Nurlily.
Obet Iba Sekertaris Desa Atibo distrik Manimeri, di tempat kejadian laka lantas kepada media ini menyampaikan, komitmen sebagai warga masyarakat yang ada di Bintuni ini ingin bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Daerah.
“Kitorang ini sebenarnya tidak ingin hal seperti ini terjadi, kita maunya menjaga situasi keamanan dan ketertiban di kitong Punya daerah” ungkapnya
Berkaitan dengan terjadinya berbagai insiden sebagian berawal dari minuman keras, selaku warga biasa kami meminta kepada pihak Pemerintah Daerah bersama – sama Pihak Keamanan supaya keberadaan miras di Bintuni ini di tutup, baik itu yang di jual di kios-kios kecil sampai ke agen atau distributor induknya.
Obet Iba juga menuturkan, disamping penjualan miras yang kurang terkontrol dengan baik, para penjual mereka inikan sebagai pengusaha, cuma ini kembali kepada masyarakat itu sendiri. Apalagi insiden laka lantas terjadi pas berdekatan dengan kios kelontongan yang juga menjual miras di dalamnya.
“Saya ingin meminta maaf pada pengusaha kelontongan bila berkenan barang sembako aja yang dijual, untuk miras Itu ditutup saja, supaya kitong pu masyarakat ini menjadi rasa nyaman, dan kedepan kita sama-sama menjaga, miras ini harus di tutup” tegasnya
Sebagai aparat Desa, Obet Iba juga
menghimbau kepada warganya berkaitan dengan kebutuhan Minuman beralkohol itu langkah baiknya di kurangi dan dihentikan.
“karena berawal dari miras membuat warga bisa saling membunuh atau baku potong, bisa merusak rumah tangga orang, dan saya meminta untuk warga saya tidak boleh mengkonsumsi miras lagi” tukasnya.|Laporan Wawan Gunawan