Indikatorpapua.com|BINTUNI-Pada Jumat (21/5-2021) Pekan lalu, Listrik yang mengaliri Ruangan Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Teluk Bintuni sempat dipadamkan oleh PLN Unit setempat.
Alasanya, dari 4 Meteran yang di miliki RSUD Bintuni satu meteran diketahui menunggak pembayaran sejak Januari hingga Mei 2021, meski 3 tiga meteran lainya tetap di bayarkan oleh Pihak RSUD.
“Jadi kita di rumah sakit ini punya 4 meteran listrik, yang pertama meteran Radiologi, 147 volt amper, meteran laboratorium 20 volt Amper, kemudian meteran dengan nama Rumah sakit Umum Bintuni 66 volt amper juga meteran atas nama RSUD sebesar 66 volt amper, memang di Radiologi aja yang mengalami tunggakan sampai dengan sekarang” Ungkap Kepala Bidang Instalasi dan Kelola Lingkungan RSUD Bintuni, Hery Korompis yang ditemui Wartawan Selasa (25/5-2021)
Agar semua proses pelayanan tidak terganggu, Kata Hery, manajemen rumah sakit mengambil langkah sementara waktu untuk kebutuhan listrik menggunakan jenset milik RSUD, dengan persentasi dalam 1 kali 24 jam bisa menghabiskan BBM 800 hingga 1 ton BBM jenis solar.
Dikatakan Hery selain telah mengambil langkah untuk kebutuhan listrik sementara di RSUD Bintuni, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PLN dan hasilnya di jadwalkan siang ini (25/5) PLN akan menyalakan kembali.
“Dan itu semua berpulang kepada pihak menejemen mereka (PLN)” ucapnya
Selain itu Hery juga menyampaikan bahwa pihak RSUD saat ini juga telah mengambil langkah, memenuhi tunggakan yang ada.
“Saat ini PLT RSUD sedang menuju kantor keuangan untuk meminta jawaban ini, ditambah lagi kami punya bendahara lagi suasana berduka dan tidak sedang berada di tempat dan tetap langkah-langkah ini semua sudah kami ambil” terangnya.
Hery juga menambahkan, walaupun PLN saat ini sedang padam, pihaknya menjamin semua proses pelayanan publik di RSUD Bintuni tetap normal.
“Dan ibu PLT RSUD berjanji hari Selasa hari ini akan mencoba menyelesaikannya” tutupnya.
Terpisah, Supervisior pelayanan pelanggan dan administrasi unit PLN Teluk Bintuni Hasan Maulana mengatakan, pelayanan pelanggan listrik invoice tagihan pada tiap bulan telah diantarkan kepada setiap pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik, hal yang sama juga dilaporkan ke manajemen wilayah yang lebih tinggi yaitu Papua dan Papua Barat.
Hal ini juga sudah dikomparasikan dengan Kabupaten yang lain, dan ternyata hampir sebagian besar Papua Barat mengalami hal yang sama.
“Akan tetapi kini di wilayah Kabupaten yang lain sudah pulih, yang artinya mereka sudah bisa melakukan pembayaran rekening listrik seperti biasanya, dan yang tertinggal hanya wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, ini menjadi sorotan buat kita sebagi petugas yang berada di unit” ujarnya.
Kata Hasan, terkait pemadaman salah satu meteran listrik milik RSUD Bintuni, PLN telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, sehingga pihak RSUD telah memberikan keterangan alasan mengapa sampai terjadinya tunggakan rekening listrik.
“Karena memang tunggakan meteran Radiologi itu sudah 5 bulan dengan total tunggakan mencapai 157 juta lebih” terangnya.
Namun menurut Hasan, kini setelah ada proses penyelesaian tunggakan yang dilakukan oleh pihak manajemen RSUD dan PLN maka saat ini meteran Radiologi milik RSUD Bintuni telah dinyalakan walaupun masih sisa 1 bulan lagi yang harus diselesaikan sekitar 25 juta.
“Setelah melihat dengan adanya upaya dari pihak RSUD, sehingga kami mengambil kebijakan dan untuk saat ini kebutuhan listrik untuk RSUD Bintuni saat ini telah terpenuhi yang artinya sudah menyala” tutupnya.|Laporan: Gunawan