Indikatorpapua.com | Bintuni – Pasca kejadian
pembantaian 14 warga sipil oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga menewaskan 4 orang di Kampung Majnik, Meyerga Distrik Moskona Barat. Kamis (29/9/2022) lalu. Sejumlah tenaga kesehatan PKM Meyerga belum kembali ke tempat tugas masih menunggu petunjuk dari pemerintah dan pihak keamana TNI-POLRI
“Saya selaku kepala dinas kesehatan pada prinsipnya ikut bertanggung jawab tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis maupun para medis yang bertugas di hampir 24 Puskesmas maupun Pustu yang tersebar di kabupaten Teluk Bintuni,” ujar Franky Mobilala SKM, M.Kes, saat di temui di ruang kerjanya, KM 5, Senin (17/10/2022)
Terkait peristiwa yang terjadi diantara kampung Majnik dan kampung Meyerga di distrik Moskona Barat pada waktu itu, demi keselamatan tenaga kesehatan yang ada di sana maka pihaknya, memerintahkan agar korban maupun pasien serta Nakes Puskesmas Meyerga dievakuasi.
Lebih lanjut ia jelaskan, sementara waktu kembali ke kota Bintuni sambil menunggu pentunjuk lebih lanjut dari pemerintah dan pihak keamanan. Apabila situasi dan kondisi sudah aman maka mereka bisa kembali bertugas di sana karena ada beberapa target yang harus mereka selesaikan tahun ini.
“Sehingga hal tersebut yang membuat mereka mau kembali ke tempat tugas di Meyerga. Dimana beberapa hari yang lalu mereka menghubungi saya dan saya bilang sabar dulu saya harus hubungi pemerintah dan pihak keamanan. Kalau dijamin sudah aman maka mereka akan segera kembali ke sana,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni.
Mobilala juga mengatakan, belum lama ini pihaknya juga berduka cita dengan meninggalnya Kepala Puskesmas Meyerga almarhumah Margareta beberapa minggu lalu.
“Sehingga kita masih dalam keadaan duka. Mungkin setelah keamanan menjamin maka mereka bisa aman di tempat tugas barulah para tenaga kesehatan yang jumlahnya ada 15 orang itu itu bisa kembali bertugas di Meyerga,” terangnya.
Menurutnya, sesuai komitmen Bupati, akan naik bersama masyarakat dan para kepala-kepala distrik se Moskona untuk menggelar deklarasi zona damai serta pesta rakyat di Meyerga Moskona Barat untuk menunjukkan bahwa Meyerga aman dan Bintuni aman.
“Mungkin pada saat itu tenaga kesehatan di Puskesmas Meyerga juga bisa balik semua ke tempat tugas. Dan hal ini saya akan koordinasikan dengan pemerintah setempat yang bertanggung jawab yaitu kepala distrik. Kalau memang tidak aman pasti kepala distrik juga akan menyampaikan kepada kami selaku atasan dari pada medis dan para medis yang bertugas di daerah tersebut,” ucapnya.
Franky juga menjelaskan, di Meyerga kebanyakan tenaga medis kontrak dan baru ada beberapa yang PNS dimana jumlah tenaga medis yang ada di Puskemas Meyerga sebanyak 15 orang terdiri dari 1 tenaga dokter dan lainnya tenaga perawat.
“Dan saat ini sebagai pelaksana tugas Kepala Puskesmas Meyerga saya telah menunjuk salah satu bidan senior yang juga PNS yang sudah lama bertugas di Meyerga,” ujar Kadinkes Bintuni itu.
Kepala Dinas berdarah suku Wamesa itu juga menambahkan, petugas medis yang turun ke kota Bintuni baru tenaga kesehatan Meyerga serta beberapa tenaga kesehatan dari dari distrik Dataran Beimes.
“Harapan saya semoga situasi di meyerga cepat kondusif sehingga semua pelayanan kesehatan bisa segera normal,” Pungkasnya.
Laporan: Muhammad Iqbal