3.3 C
New York
Jumat, November 22, 2024

Buy now

Revisi Otsus Jilid II, Pembela HAM: Papua Bisa Diberlakukan Systim Lain Dalam NKRI?

Indikatorpapua.com|MANOKWARI- Direktur LP3BH Manokwari mengatakan bahwa Revisi Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua yang sedang dikerjakan terkesan tergesa-gesa oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Sedangkan prakarsanya datang dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

“Saya melihat bahwa revisi yang terkesan sedang “dipaksakan” ini justru sangat bertentangan dengan amanat Pasal 77 Undang Undang Otsus Papua. Sebab di dalam pasal 77 disebutkan dapat diajukan oleh rakyat Provinsi Papua melalui Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) kepada DPR atau Pemerintah sesuai dengan peraturan undang undang” kata Yan Cristian Warinussy

Dikatakan, Itu artinya menurut ketatabahasaan hukumnya bahwa yang memiliki kewenangan mengajukan usulan perubahan dan atau revisi adalah rakyat Papua melalui MRP dan DPRP. 

“Oleh sebab itu, dalam beberapa kesempatan saya sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) mengusulkan agar perlu dipenuhi terlebih dahulu amanat Pasal 78 UU Otsus Papua yaitu dilakukannya evaluasi terhadap berlakunya UU Otsus Papua tersebut sepanjang 20 tahun sejak 21 November 2001 hingga kini.” Katanya 

Setiap Bab dari 21 Bab dan 79 pasal di dalam UU Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otsus Bagi Provinsi Papua tersebut semestinya dibedah dan dikaji secara terbuka oleh rakyat Papua, pemerintah daerah di Tanah Papua (Papua dan Papua Barat red) serta MRP dan MRPB maupun DPRP dan DPR PB serta pemerintah pusat dan DPR RI maupun DPD RI. 

Semua mesti terlibat dalam evaluasi tersebut, untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mendasar gagal atau berhasilnya Otsus Tanah Papua sebagai sebuah kebijakan negara yang diundangkan sebagai sebuah instrumen hukum selama 20 tahun terakhir ini.

“Untuk menjawab pertanyaan apakah masih layak kebijakan Otsus diberlakukan di Tanah Papua, Ataukah sudah dapat ditingkatkan sebagai sebuah bentuk lain seperti One State and Two System atau satu Negara dengan dua sistem dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana Tanah Papua memperoleh status yang lebih dari sekedar diberi otonomi khusus.” Katanya

“Hanya dengan evaluasi sajalah saya yakin langkah menuju kepada perubahan atau revisi yang komprehensif dapat dicapai bersama.” ucapnya lagi. |Laporan: Mohamad Raharusun

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share