Teluk Bintuni, Indikatorpapua.com – Proyek peningkatan air baku di Kota Bintuni, Papua Barat, yang dimulai sejak Maret 2021 oleh Balai Wilayah Sungai Papua Barat dan dilaksanakan oleh PT Melo Aneka Raya, kembali mendapat sorotan dari masyarakat. Meski beberapa bagian proyek telah rampung, warga masih belum merasakan manfaat dari akses air bersih yang dijanjikan.
Saat ini, proyek tersebut diteruskan oleh kontraktor baru, PT Warmare Indah. Namun, hingga kini, tidak ada kepastian kapan air bersih akan sampai ke masyarakat Bintuni, sehingga menimbulkan kekecewaan di kalangan warga.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ATAP dari Balai Wilayah Sungai Papua Barat Satker PJPA, Parlan, menjelaskan pihaknya sedang memperbaiki jaringan pipa sepanjang 2,5 km yang sempat terputus. “Kami tengah melakukan uji coba aliran air dari intake dan memantau apakah air bisa mengalir di titik HO3 hingga HO4,” ujar Parlan saat ditemui di lokasi pada Jumat (25/10/2024).
Parlan juga mengatakan, pihaknya akan terus mengecek aliran air hingga ke titik akhir. “Jika air masih belum bisa mengalir, kami akan mencari solusi. Meskipun jaringan telah dipasang sejak 2021, saya baru bertugas tahun ini, dan sejauh ini air belum mengalir sampai ke masyarakat,” tambahnya.
Ketika ditanya alasan keterlambatan aliran air, Parlan menyarankan agar masyarakat mempertanyakan hal tersebut langsung kepada pimpinan Satker. “Kami di PPK hanya menerima anggaran DIPA, jadi terkait kendala, silakan ditanyakan ke pihak Satker,” ujarnya.
(Foto) : PPK ATAP dari Balai Wilayah Sungai Papua Barat Satker PJPA, Parlan. Saat di wawancarai awak media.
Parlan juga mengungkapkan bahwa uji coba baru bisa dilakukan tahun ini setelah pekerjaan utama selesai, hanya menyisakan pengecatan, pemasangan wash out, dan perbaikan jalan di SP 1 yang rusak akibat kebocoran pipa. Menurutnya, jaringan pipa ini sudah ada sebelum jalan dibangun, sekitar tahun 2014 atau 2018.
Proyek ini juga akan dilanjutkan dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (Water Treatment Plant) oleh Cipta Karya di Tanah Merah, yang nantinya diharapkan mampu mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Namun, saat ini jaringan pipa belum mencapai instalasi pengolahan air tersebut, sehingga pihaknya akan melakukan kajian ulang untuk memastikan kelancaran aliran air.
“Jika air tak sampai ke HO4, kami akan gunakan pompa agar air bisa sampai ke WTP, dan selanjutnya Cipta Karya yang akan mengatur distribusi air bersih,” tutup Parlan.
Pewarta : Wawan.