“DPA belum kita terima, kami juga masih menyusun Rencana Kerja Anggaran untuk kegiatan tahun 2022”
Indikatorpapua| Bintuni- Program percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, terkendala masalah anggaran.
“Pada triwulan pertama ini kita terkendala persoalan DPA (daftar pelaksaan anggaran) yang belum kita terima, kemudian kami juga masih menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk kegiatan tahun 2022,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Franky Mobilala, Rabu (2/2).
Menurutnya cakupan vaksinasi pada triwulan pertama di daerah penghasil gas dan minyak bumi ini belum cukup drastis karena persoalan anggaran.
“Cakupan vaksinisasi 1 Februari 2022 masih mencapai 54,1 persen, naiknya tidak terlalu signifikan karena data Januari 52,5 persen. Hanya naik berapa persen saja, tidak seperti tahun lalu,” ujarnya
Pada awal program vaksinasi tahun 2021 pihaknya turun ke lapangan mencari orang yang ingin divaksin. Untuk saat ini Dinkes belum bisa melaksanakan program yang sama.
“Sekarang kita stand by saja, yang mau datang ke gerai itu yang kita vaksin. Kalau dulu kami Dinas Kesehatan bergerak ke distrik-distrik untuk mencari,” ujarnya.
Begitu pula Puskesmas, petugas hanya stand by di gerai vaksin, termasuk gerai vaksin di gedung olahraga.
“Karena kalau keluar mencari orang tentu butuh anggaran. Semoga bulan ini atau Maret kami sudah mendapatkan kucuran dana,” sebut Franky menambahkan.
Ia juga berharap pada Maret mendatang capaian vaksinasi di daerah ini sudah mencapai 70 persen. Jika hal itu tercapai Teluk Bintuni akan segera melaksanakan program vaksinasi dosis tiga kepada masyarakat umum.|
Pewarta : Muhammad Iqbal