Indikatorpapua.com|BINTUNI-Paska kebakaran di rumah milik warga di Kampung Ayot Distrik Tomu Kabupaten Teluk Bintuni, Pemerintah Distrik setempat langsung mengambil langkah membantu korban kebakaran, seperti penyerahan bantuan yang diwakili oleh Sekertaris bersama staf Distrik, kemudian telah memberitahukan musibah tersebut kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Sosial Kabupaten Teluk Bintuni.
“Pemerintah Distrik Tomu melalui Sekdis pada Minggu (10/10) kemarin telah menyalurkan bantuan bahan makanan dan minuman berupa beras, minyak goreng, supermi, dan air mineral kepada keluarga Taip Nawarisa selaku keluarga korban”. Hal ini seperti disampaikan Kepala Distrik Tomu Fredrik Paduai, S. Sos. melalui jaringan telpon seluler kepada media ini. Senin (11/10/2021).
Dikatakan Paduai bahwa, Kampung Ayot merupakan Kampung pemekaran dari Kampung Induk Tomu yang jumlah penduduk di Kampung Ayot sebanyak 47 KK yang dipimpin oleh Kepala Kampung Ayot adalah Daud Gegetu.
Menurut Paduai, sedangkan pekerjaan keseharian keluarga Taip Nawarisa korban kebakaran sendiri, berprofesi sebagai pekerja senso kayu, dan saat ini keluarga tersebut memilih tinggal sementara di rumah kerabat terdekat. Adapun yang tinggal dalam satu rumah yang sudah terbakar sebanyak 3 orang diantaranya bapak Taip sendiri istri dan satu orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
“Tidak ada korban jiwa, yang ada hanya korban materi saja” tutur Paduai.
Lanjut Paduai, selain rumah berkonstruksi kayu yang sudah hanya sisa puing-puing paska insiden ada juga benda-benda berharga yang ikut dilahap Sijago Merah, seperti dokumen berharga, buku nikah, Kartu keluarga, KTP, buku rekening bank, kemudian satu unit mesin motor Jonson 15 PK, satu unit mesin cuci, satu unit kulkas, satu unit Tv dan resifernya, sehingga bila ditotal semua kerugian mencapai 100 juta lebih.
Ditambah Paduai, sedangkan terkait penerangan listrik yang digunakan selama ini kampung Ayot dan Distrik Tomu, menggunakan listrik dari PLTD setempat, bila normal menyala selama 12 jam dari pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi waktu setempat, namun belakangan penerangan listrik di Distrik tersebut hanya menyala 6 jam yakni menyala dari pukul 6 sore hingga pukul 12 malam waktu setempat, ini terjadi karena adanya keterbatasan BBM guna menyalakan mesin generator.
“Saya berharap kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Bintuni agar memperhatikan kami di daerah seperti Distrik dan Kampung, agar penerangan listrik dapat kembali normal seperti sebelumnya” tuturnya.
Paduai juga menghimbau, kepada seluruh warga Distrik Tomu, bila hendak menyalakan pelita dan sejenisnya agar lebih diperhatikan dengan baik, dan jika hendak keluar rumah alangkah baiknya tidak menyalakan pelita atau lilin, guna mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan terjadi.|Laporan Wawan Gunawan