Indikatorpapua.com|Bintuni-Pemerintah Daerah bersama DPRD Kabupaten Teluk Bintuni ikut diskusi pakar yang diselenggarakan secara virtual zoom di gedung Sasana Karya Perkantoran Bupati Bintuni SP 3 Distrik Manimeri, terhadap perancangan peraturan sebagai amanat UU nomor 2 tahun 2021 tentang perubahan kedua atas UU RI nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Kegiatan tersebut bertujuan guna memberikan masukan dan muatan materi dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai usulan DPR Papua Barat kepada Pemerintah Pusat. Senin (30/8/2021).
Adapun pembahasan meliputi RPP tentang kewenangan pelaksanaan khusus (pasal 4 ayat 7), RPP tentang pengangkatan Dewan Perwakilan Rakyat Papua/DPRP (pasal 6 ayat 6), RPP tentang pengangkatan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/DPRK (pasal 6A ayat 6), RPP tentang pengelolaan pembinaan dan pengawasan serta rencana induk penerimaan dalam rangka pelaksanaan Otonomi Khusus (pasal 34 ayat 18), RPP tentang penyelenggaraan pendidikan (pasal 56 ayat 9), RPP tentang penyelenggaraan kesehatan (pasal 59 ayat 8 ) dan RPP tentang pembentukan badan khusus (pasal 68 ayat 4).
Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw, MT menyampaikan, terkait dengan kebijakan yang selama ini telah dilakukan di Teluk Bintuni khusus bidang kesehatan yakni kebijakan secara nasional,
“Saya setuju dengan dekan FK Uncen, bahwa kita harus merubah sistem yang umum menjadi khusus” pungkas Bupati
Menurut Bupati, Kita harus mengevaluasi capaian-capaian dari kebijakan dalam bidang kesehatan orang asli Papua (OAP). Bahwa selama ini kita cenderung melihat pembangunan infrastruktur tapi yang lebih penting adalah kesehatan agar mereka tidak merasa bahwa hanya dijadikan objek pembangunan.
Dan RPP ini harus jadi payung hukum bagi kita semua. Kita harus buat suatu manajemen layanan kesehatan Otsus yang spesifik dan khusus melihat orang Papua yang dikatakan sehat itu yang bagaimana, begitu juga dengan kemiskinan, kita lihat secara khusus dengan standar orang Papua.
Dikatakan Bupati, Kabupaten Teluk Bintuni sendiri sudah berhasil menekan angka malaria serendah-rendahnya kami Teluk Bintuni sekarang ini sudah mempunyai 12 Dokter Ahli yang bekerja di Rumah sakit Kabupaten Teluk Bintuni.|Laporan Wawan Gunawan