Indikatorpapua.com|Manokwari-Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Manokwari terus menjadi sorotan masyarakat, Sorotan kali ini datang dari Direktur Lembaga Penelitian, pengkajian dan pengembangan Hukum (LP3BH) Manokwari, tentang Pemberian Insentif kepada Para Medis yang berpengaruh terhadap pelayanan.
Kepada Bupati Manokwari, Yan Cristian Warinussy Direktur LP3BH meminta agar segera membenahi menejemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari dengan menempatkan top menejemen yang benar-benar bisa menjalankan prinsip the right man in the right place.
“Hari ini hingga hampir jam 11:00 wit, saya berada di depan Laboratorium RSUD Manokwari dan mendapati ruangannya tertutup rapat dan tidak ada tanda-tanda ada satu orang petugas pun disana.” ungkap Yan Warinussy Rabu (6/1-2020)
Sementara lanjut kata Dia, masyarakat yang datang cukup banyak berkumpul di depan Laboratorium.
“Ada yang mau bawa hasil pemeriksaan dan saya sendiri mengantar anak saya yang sudah dapat pengantar dari poli umum untuk periksa darah lengkap di laboratorium.”tuturnya sembari menambahkan,
“Ada pula ibu-ibu yang diantar suaminya ke ruang bersalin untuk melahirkan, tapi tidak memperoleh pelayanan dengan alasan untuk sementara ruang bersalin ditutup.” Jelasnya
Warinussy menyebutkan situasi yang didapati itu sebagai hal yang membahayakan Nyawa seseorang, terlebih bagi para Ibu Hamil yang hendak bersalin.
“Ini benar-benar membahayakan nyawa seorang atau lebih ibu yang hendak melahirkan sesuai perhitungan medis dari dokter.” tegasnya.
Dikatakan oleh Yan, sapaan akrab mantan Jurnalis Senior dari Jayapura, Papua bahwa Sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, dia meminta Bupati Manokwari segera mengambil tindakan.
“saya kira Bapak Bupati Manokwari mesti segera bertindak tegas. Karena hal yang menjadi alasan adalah soal insentif penanganan Covid-19 bagi para medis dan pelayan di ruang laboratorium serta ruang bersalin yang menurut informasi lebih rendah dibandingkan dengan perawat di bangsal-bangsal.”
Dia berujar bahwa Hal ini pas tersirat saat kami masih berada di depan Laboratorium dan ada seorang mantri atau petugas kesehatan berpakaian warna putih memakai topi datang dan bertanya kepada kami “bapa mereka mau periksa darah atau mau ambil hasil?”. Ketika kami menjawabnya.
“Dia (Mantri) terlihat menelpon seseorang dan berkata, halo ‘ibu martince’ (sebutannya bagi orang di seberang telpon selulernya red), ini soal insentif bapa sudah menghadap Pak Wakil Bupati, jadi katanya akan diselesaikan, jadi mohon ada yang datang layani masyarakat di laboratorium dulu kah?” Tutur Yan Watinussy yang menguping percakapan Pria berpakaian Putih dengan seseorang yang disebut sebagai ‘Ibu Martince’.
Terpisah, Plt Bupati Manokwari, Edy Budoyo maupun Direktur Rumah Sakit dr. Yody Kairupan belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsaap.|Mohamad Raharusun