“Kehadiran dan eksistensi Gereja Katolik dapat mengembangkan kehidupan keagamaan tanpa meninggalkan nilai budaya dan kearifan lokal”
Indikatorpapua.com | Bintuni-Paroki Santo Yohanes Bintuni melaksanakan ibadah syukur merayakan ulang tahunnya ke-75 di daerah tersebut.
Perayaan yang mengambil tema “Kibarkanlah Iman, Harapan Dan cinta kami kepada Allah” itu menghadirkan yang Mulia Bapa Uskup Manokwari-Sorong, Monsinyur Hilarion Datus Lega.
Ketua DPRD Kabupaten Teluk Bintuni Simon Dowansiba dan Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop juga hadir pada kegiatan ini.
Wakil Bupati dalam sambutanya Menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran Uskup Monsinyur Hilarion Datus Lega. Kehadiranya menebarkan iman, harapan dan cinta kasih kepada Allah dan umat Katolik di Bintuni.
“Sungguh besar karya Tuhan bagi tanah ini, sejak 75 tahun lalu Ia kirimkan para misionaris yang punya mimpi besar agar tanah ini mengenal kabar baik,”sebut Matret.
Wakil bupati mengenang, saat pertama kali Paroki Santo Yohanes hadir Teluk Bintuni masih dalam situasi yang jauh dari kemajuan. Kini Paroki Santo Yohanes sudah berada di tengah-tengah kota.
“Sungguh luar biasa bila bisa mencapai peringatan usia ke-75 tahun. Dari peringatan ulang tahun ke 25 tahun yang disebut Ulang Tahun Perak, kemudian ulang tahun ke-50 yang disebut Ulang Tahun Emas, dan saat ini kita ada dalam syukur bersama Ulang Tahun yang ke-75 atau Ulang Tahun Berlian bagi Paroki Santo Yohanes,” ujarnya.
“Dari perak menjadi emas lalu berlian, kita yakin Paroki Santo Yohanes makin bertambah usia makin berharga dan makin bernilai dalam menebar cinta kasih Yesus di tanah ini,” sebut Matret lagi.
Kehadiran Paroki Santo Yohanes, menurutnya memiliki sejarah panjang. Hingga kini tak sedikit kontribusi yang ditorehkan bagi masyarakat maupun kemajuan daerah.
Kontribusi Gereja Katolik yang perlu dicatat secara luas di Teluk Bintuni maupun Paroki Santo Yohanes, antara lain bimbingan dan pendidikan bagi umat Katolik yang secara tekun dan berlanjut terus dilakukan.
Begitu pula pendidikan dan kegiatan sosial yang diabdikan bagi masyarakat luas, serta peran dan kontribusi gereja Katolik dalam membangun dan menjaga kerukunan, toleransi dan persaudaraan dalam kehidupan beragama.
“Sejarah telah menunjukkan dan mencatat bahwa kehadiran dan eksistensi Gereja Katolik dapat mengembangkan kehidupan keagamaan tanpa meninggalkan nilai budaya dan kearifan lokal serta tanpa meninggalkan jati diri kita sebagai orang Papua yang mencintai ke Indonesia-an,” sebut wakil bupati.| Laporan Wawan Gunawan