Teluk Bintuni, Indikatorpapua.com – Keserakahan sering kali diartikan sebagai keinginan yang tak terpuaskan untuk meraih lebih banyak harta, kekuasaan, atau kenikmatan duniawi. Namun, di tengah hiruk-pikuk politik, terutama dalam proses Pemilukada, penting untuk membedakan antara ambisi politik yang sah dan keserakahan yang merugikan.
Di tengah persaingan sengit untuk mendapatkan dukungan partai politik demi bisa berkompetisi dalam Pemilukada, muncul narasi yang menyebut ambisi politik tersebut sebagai bentuk keserakahan.
Ketua tim Pemenangan Paslon Yo Join, Erwin Beddu Nawawi, mengatakan menuduh seseorang serakah tanpa bukti kuat bisa dianggap sebagai bentuk pembodohan publik dan upaya penggiringan opini yang tidak sehat. Menggambarkan orang lain sebagai serakah seolah-olah diri sendiri bersih dari sifat tersebut, justru bisa menjadi bumerang. Masyarakat Teluk Bintuni yang semakin cerdas dan kritis tentu mampu menilai dengan objektif, mana yang benar-benar merakyat dan mana yang hanya berpura-pura. Rabu (4/9/2024).
Seperti pepatah lama, “Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” tudingan terhadap orang lain sering kali bisa berbalik kepada diri sendiri, Ujar Erwin yang juga sebagai kader dari Partai Golkar tersebut.
Masyarakat Teluk Bintuni perlu berhati-hati dalam menilai opini yang beredar, dan lebih bijak dalam menyaring informasi, karena mereka sudah paham siapa yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat dan siapa yang hanya sekadar mencari keuntungan pribadi.
Dengan kesadaran politik yang semakin matang, warga Teluk Bintuni diharapkan dapat membuat keputusan yang bijak dan memilih pemimpin yang benar-benar berpihak pada kepentingan mereka.
Pewarta : Wawan