Indikatorpapua.com|MANOKWARI- Bulan Suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh Berkah dan bulan untuk memperbanyak amal dengan berbagi.
Hal ini disadari sehingga Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) manokwari, melaksanakan berbagai kegiatan setelah minggu lalu berbagi takjil buka puasa bagi pengendara di kota manokwari, sabtu (1/5) MD KAHMI Manokwari berkunjung ke Panti Asuhan Semi Meta Bahagia di kampung makwan Distrik Masni.
Dalam kunjungan tersebut, MD Kahmi manokwari menyerahkan 1 unit mesin cuci dan mic pengeras suara serta Popok bagi balita atau Bayi dan Lansia
“Kami mendapat informasi bahwa di dataran prafi ada yayasan panti asuhan yang mengasuh sejumlah anak yatim piatu, anak terlantar dan juga orang jompo, setelah kami melaksanakan rapat, kami putuskan untuk menggalang dana dari anggota untuk memberikan bantuan kepada panti asuhan tersebut,” terang Purwanto, SH., M.Kn Koordinator presidium MD KAHMI Manokwari saat menyerahkan bantuan tersebut.
Dijelaskannya alasan pemberian beberapa bantuan yang disumbangkan, karena setelah mengutus salah satu anggota KAHMI diperoleh informasi bahwa telah banyak pihak yang telah memberikan donasi berupa bahan makanan pokok, pakaian serta dana.
Dan setelah ditanyakan kepada pengurus yayasan panti asuhan, kebutuhan yang paling dibutuhkan saat itu adalah mesin cuci dan juga mic pengeras suara serta untuk musholla yang berada di lingkungan panti tersebut serta popok bagi Anak-anak dan Lansia.
“Yayasan atau panti kami ini sudah berjalan cukup lama, tetapi mulai dikenal dan mendapat dukungan dari banyak pihak Alhamdulilah sejak 3 tahun terakhir,” ujar Wahyu perwakilan pengasuh panti asuhan tersebut.
Dijelaskannya panti asuhan yang dikelola bersama orangtuanya tersebut saat ini menampung dan mengasuh Anak-anak Yatim Piatu dan anak terlantar sebanyak 32 anak dengan kisaran umur antara 1 tahun hingga 17 tahun, dan juga 3 Lansia.
Pihaknya menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh MD KAHMI Manokwari berupa mesin cuci yang memang sangat dibutuhkan para pengasuh untuk mencuci pakaian anak-anak penghuni panti asuhan dan juga MIC pengeras suara, yang digunakan untuk kebutuhan Musholla nya.
Dalam kunjungan tersebut, MD KAHMI Manokwari berkesempatan meninjau kamar-kamar serta fasilitas yang sangat minim yang telah diupayakan oleh pihak panti, dari hasil pengelolaan donasi para donatur yang datang ke panti tersebut.
“Kami cukup prihatin yah, disaat ada warga negara yang peduli dan rela mengasuh anak-anak terlantar dan yatim piatu serta orang tua jompo, yang merupakan tanggung jawab Negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, tetapi justru negara sendiri belum hadir memberikan dukungan atas kepedulian warganya tersebut,” tegas Purwanto.
Pihaknya mengaku akan melakukan Advokasi dan koordinasi yang dibutuhkan kepada pihak-pihak terkait agar negara harus hadir memberikan dukungan kepada panti asuhan tersebut, baik dari sisi ketersediaan sarana prasarana, pembinaan manajemen kelembagaan, dukungan kesehatan, administrasi kependudukan bagi anak hingga jika memungkinkan dukungan psikiater bagi penghuni panti asuhan tersebut jika dibutuhkan.
“Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak panti, terus terang kami miris dan sangat prihatin yah, dengan modal semangat dan tekad yang kuat yang dimiliki oleh pengelola panti untuk membantu pemenuhan hak hidup Manusia sebagai warga Negara Indonesia, kok justru yang punya tanggung jawab, tidak responsif memberikan dukungan yang diperlukan,” pungkas Alumni HMI yang saat ini menjadi salah satu Notaris di Manokwari itu.
Sementara Presidium KAHMI Manokwari lainnya, Nurlaila Muhamad, SH berharap Dinas terkait melakukan pembinaan terhadap panti asuhan ini, karena anak-anak butuh perlindungan pemenuhan hak hidupnya, pelindungan hukum atas dirinya sebagai warga negara dan juga hak memperoleh pendidikan dan kesehatan.
“Kami mendapatkan penjelasan sulitnya pengelola panti memperoleh akta kelahiran bagi anak penghuni panti asuhan tersebut, kami kira ini harus kita koordinasikan, apa yang membuat dinas terkait sulit untuk menerbitkan akta kelahiran bagi anak-anak negara ini,” ujar alumni HMI-wati yang juga Anggota Bawaslu Kabupaten Manokwari ini.
Dirinya juga mengaku sedih, pengelola Panti harus membayar cukup mahal atas biaya berobat anak asuhnya yang sakit, karena tidak memiliki BPJS kesehatan yang merupakan program pemerintah tersebut.
“Saya sedih, disaat pemerintah menyediakan sejumlah program untuk membantu warganya, tapi tidak dapat diakses oleh kelompok yang paling membutuhkan tersebut. pengelola panti sudah mau mengurus anak-anak tersebut saja merupakan hal yang luar biasa, tetapi kok negara sulit memberikan akses kemudahan bagi warga yang peduli membantu tugas negara tersebut yah,” ujarnya sedih.
Koordinator presidium MD KAHMI Manokwari berencana akan membawa masalah Panti Asuhan Semi Meta Bahagia ini dalam rapat tingkat presidium dan pengurus, untuk menjadi perhatian serius dengan memberikan dukungan pendampingan bersama pihak-pihak terkait.
“Kita berkomitmen, ini akan menjadi bahan diskusi serius kita di MD KAHMI Manokwari, bila perlu kita lakukan MoU pendampingan kepada yayasan ini. Karena kami memiliki 2 lembaga otonom dibawah KAHMI Manokwari yaitu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Insan Cita dan juga Lembaga Kajian dan Pengembangan Ekonomi (LKPE) Insan Cita,” ujarnya.
Presidum KAHMI lainnya yang juga turut hadir dalam rombongan Hadi Sutrisno, SE menegaskan agar pemerintah daerah harus segera hadir melakukan pembinaan, jangan sampai terjadi kasus baru pemerintah hadir.
“Negara dalam hal ini Pemerintah Daerah harus segera hadir memberikan pembinaan kepada panti asuhan tersebut, yang saya khawatirkan jangan sampai ada kasus, misalnya traficking baru semua mau ribut,” pungkasnya.|Laporan:Mohamad Raharusun