Indikatorpapua.com | Bintuni-Khotib Jumat di Teluk Bintuni, Papua Barat mengajak umat muslim di daerah tersebut menjaga persaudaraan.
“Agama mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan di muka bumi, dan dengan agama dapat menumbuhkan tali persaudaraan di antara sesama,” kata Khotib Ustad Bahmudin Fimbay, di Masjid Akbar Al-Muttaqin Kampung Lama Teluk Bintuni, Jumat (17/12/2021)
Menurut Fimbay era digitalisasi menjadi tantangan dalam menjaga persaudaraan antar umat. Warga muslim diajak terus berpegang pada ajaran Al-Qur’an dan Hadis.
Pada kesempatan itu ia juga mengajak umat muslim Bintuni senantiasa bertaqwa kepada AllahSWT sebenar-benarnya taqwa, yaitu taqwa yang dapat menjadikan diri patuh serta taat dalam mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Juga taqwa yang dapat membuahkan kesadaran untuk memelihara persatuan dan menjauhkan diri dari perpecahan serta permusuhan.
Ia mengisahkan, setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah dengan terbentuknya masyarakat Islam menjadi suatu Umat maka datanglah perintah Allah SWT. Perintah tersebut bahwa semua kaum muslimin baik kaum anshor maupun kaum Muhajirin bersatu padu dibawah naungan aqidah Islamiyah secara utuh dan sempurna.
Persatuan yang dibina dengan aqidah Islamiyah itu tidak hanya saat menghadapi penderitaan dan kesulitan hidup. Jauh lebih penting dari pada itu adalah semangat kesetiakawanan yang tetap tumbuh dan berkembang di saat mengalami keberuntungan dan kesenangan yang melimpah.
Nabi Muhammad, kata dia, selalu mengingatkan, bahwa Islam itu tidak hanya dapat dihancurkan dari luar, akan tetapi dapat juga dilemahkan dari dalam, lewat perpecahan dan perselisihan diantara umatnya.
Persatuan dan kesatuan umat atau ukhuwah Islamiyah sangat dituntut oleh ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalarn surat Ali Imran Ayat 103 :
“Dan berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara,
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.
Bahmudin juga menegaskan bahwa, Allah SWT menyuruh umat Islam agar bersatu padu dibawah naungan panji Islam yang didalamnya terkandung nikmat sangat banyak yang telah
dilimpahkan Allah segala aspek kehidupan.
“Itulah tujuan agama kita yang murni, karena dengan persatuan, kita menjadi kuat dan sanggup menegakkan ketentuan Allah SWT dengan sebaik-baiknya,” sebut Fimbay lagi.
Ia berpandangan bahwa hal ini merupakan prinsip kehidupan yang harus dielihara bersama-sama.
Fimbay menambahkan bahwa bangsa Indonesia kini sedang membangun sektor kehidupan dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya tengah dipersiapkan. Pemerintah berkeinginan hasil pembangunan dapat dirasakan dan dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia di tanah air kita.
Hanya dengan kehidupan beragamalah akan dapat dicapai hidup sejahtera lahir batin, bahagia di dunia dan akhirat.
Ia meyakini, tumbuhnya penghayatan dan pengamalan agama dapat menambah tumbuh suburnya falsafat negara Pancasila yakni Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
“Sekali lagi, mari kita tingkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama kita serta hidup antar kita sesama seagama yang saling menguntungkan terutama dalam pergaulan sosial kemasyarakatan,” Demikian Bahmudin Fimbay mengakhiri Khotbahnya. | Laporan Wawan Gunawan