Teluk Bintuni, Indikatorpapua.com – Di Rumah Keadilan Restorative, berlokasi di samping Balai Kampung Argosigemerai SP V, Kejaksaan Negeri bersama Polres Teluk Bintuni telah berhasil menyelesaikan dua jenis perkara yang masuk dalam kategori Restorative Justice (RJ). Kedua perkara ini, yakni kasus penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), menjadi perhatian utama pada Senin (23/10/2023).
Penyelesaian kedua perkara ini tidak hanya disaksikan oleh masing-masing keluarga kedua belah pihak yang terlibat, tetapi juga dihadiri oleh Ipda Supardi, selaku Kanit Pidum Satreskrim Polres Teluk Bintuni, dan aparat Kampung Argosigemerai. Ryan Mahardika, yang menjabat sebagai Jaksa fasilitator, menjelaskan bahwa pertama-tama, mereka menangani kasus KDRT. Dalam kasus ini, tersangka dengan inisial “M” melakukan pemukulan terhadap anaknya dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol (miras).
Perkara kedua adalah kasus penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka dengan inisial “J.” Dalam kasus ini, tersangka memukul istri atau kekasihnya (status belum sah sebagai suami istri), sehingga tersangka dikenakan pasal 351 ayat (1) KUHP.
Ryan Mahardika menjelaskan bahwa pelibatan Restorative Justice (RJ) dalam kedua perkara ini didasari oleh beberapa syarat. Pertama, terdapat pengampunan dari para korban. Kedua, perkara ini merupakan tindakan pertama kali yang dilakukan oleh tersangka. Ketiga, ancaman tindak pidananya tidak melebihi 5 tahun. Sehingga di tahun 2023, Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni telah berhasil melakukan RJ sebanyak 8 kali dalam perkara yang berhasil didamaikan.
Sebagai penegak hukum, pihak Kejaksaan berharap agar seluruh warga masyarakat Teluk Bintuni tidak terlibat dalam perilaku yang melanggar hukum. Dengan pendekatan RJ, mereka berupaya menciptakan perdamaian dan keadilan dalam masyarakat, sambil memberikan kesempatan kepada para pelaku untuk memperbaiki kesalahannya. Ini adalah langkah yang mendukung penyelesaian masalah hukum dengan cara yang lebih bermartabat dan damai.
Pewarta : Wawan.