Indikatorpapua.com|BINTUNI-Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (P3AKB) Teluk Bintuni Jane Fimbay menyoroti pihak Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TM) Teluk Bintuni sejak didirikan belum ada siswa Perempuan.
Hal ini disampaikan Fimbay usai menghadiri acara pelepasan siswa wisudawan P2TIM-TBmengatakan, pada dasarnya kami sangat setuju apa yang telah menjadi kebijakan dari Pemerintah Daerah mengenai menyiapkan tenaga kerja dalam bidang industri dan migas melalui adanya pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM-TB).
“Saya pernah pada angkatan kedua, saya sampaikan kenapa tidak ada keterwakilan dari perempuan yang ikut sebagai peserta atau siswa, dengan alasan belum ada akomodasi atau tempat asrama buat siswa perempuan di P2TIM” ujarnya
Dikatakan Jane, dalam setiap angkatan ke angkatan seharusnya ada perekrutan bagi kaum perempuan, karena kalau dilihat dari angkatan pertama hingga ke angkatan ke VIII ini, tidak ada keterwakilan dari perempuan.
“Pernah hal ini saya juga sampaikan ke teman-teman di Dinas Perindagkop, kalian kan bisa cari solusi, cari tempat rumah satu, mungkin 5 orang perempuan pertama yang ikut, tetapi sampai sekarang tidak ada perempuan” pungkasnya
Sehingga menurut Kadin P3AKB Jane Fimbay, tidak adanya keperpihakan kepada kaum perempuan dalam penyiapan tenaga ini. Dan saya harap mungkin untuk angkatan-angkatan berikutnya sudah ada keterwakilan dari kaum Perempuan asli putri 7 Suku yang ikut dan disiapkan dalam bidang pendidikan Pusat pelatihan Teknik Industri dan Migas melalui P2TIM-TB.
“Mereka bukannya tidak ada, tetapi tidak ada tempat atau wadah untuk merekrut mereka ke dalam program ini” tukasnya
Tambah Jane Fimbay Karena ini merupakan Program Pemerintah Daerah, yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah.
“Saya harap, itu ada keberpihakan kepada kami kaum perempuan” tutupnya
Demikian pula seperti disampaikan Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Teluk Bintuni Yulius Bandi saat ditemui usai menghadiri pelepasan siswa Batch VIII P2TIM-TB mengatakan, kalau untuk keterwakilan dari kaum Perempuan yang direkrut untuk disiapkan sebagai tenaga kerja di bidang Industri Migas, pihaknya dari Perindagkop telah membicarakan hal tersebut saat lepas sambut tadi malam kepada pihak Manajemen P2TIM-TB.
Dan dalam waktu dekat pihaknya juga akan membicarakan hal tersebut kepada Bupati selaku kepala Daerah, apakah menggunakan kuota 50 persen dari keterwakilan laki-laki, dan 50 persen dari keterwakilan perempuan, tetapi bila ada petunjuk lain dari Pimpinan maka kita akan laksanakan sesuai petunjuk Pimpinan.
“Kalau untuk perempuan, saya sudah sampaikan pada Manajemen, jadi kita akan siapkan untuk nanti di angkatan ke sepuluh” ujarnnya
Yulius Bandi, berharap untuk angkatan berikutnya ada penerimaan Murid Perempuan|Laporan Wawan Gunawan