Manokwari||Indikatorpapua.com–Gubernur dan sejumlah Bupati di Papua Barat turut hadir di Kodam XVIII Kasuari dalam rangka memberikan pembekalan terhadap Calon Bintara TNI AD melalui biaya Anggaran yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Otsus Papua Barat.
“Kalian adalah putra-putra, yang terpilih, terbaik, dan generasi muda Papua Barat yang hari ini akan menjadi siswa 1.000 Bintara Otsus dan yang lulus adalah kalian semuanya, tidak ada orang lain, jadi kalian semualah anak-anak generasi Papua Barat.” Demikian arahan Panglima Kodam XVIII Kasuari Mayor Jendral TNI, I Nyoman Cantiasa.
Terdapat 1.352 Pemuda Calon Bintara (Caba) Prajurit Karier (PK) TNI AD Otonomi Khusus (Otsus) diberikan lhusus bagi anak Papua, Panitia Pusat
Pangdam XVIII/Kasuari juga meminta kepada seluruh calon untuk tetap semangat karena apapun nantinya hasil dari pengumuman yang akan diberikan, yang menang adalah semuanya.
“Kalau seandainya ada yang hari ini belum rezekinya mengikuti pendidikan, mungkin karena sementara masih sakit atau mungkin ada hal-hal lain yang memang tidak bisa mengikuti pendidikan, termasuk masalah kesehatan, seperti jantung, hepatitis dan sebagainya sehingga diharuskan berobat” Kata Pangdam
“Program penerimaan 1.000 Bintara Otsus ini juga merupakan program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Pemprov Papua Barat, Kepada yang belum masuk pendidikan, itu merupakan kesuksesan yang tertunda. Kalian harus percaya dengan rencana Tuhan karena semua ini Tuhan yang mengatur,” ucap Mayjen I Nyoman Cantiasa.
Pangdam juga menyampaikan bahwa, bulan depan ada penerimaan Catam (Calon Tamtama). “Jadi kalau gagal yang sekarang ini, kalian masih bisa daftar dan yang ikut tes akan kita prioritaskan,” tambahnya.
Gubernur Provinsi Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan dalam arahannya menyebutkan bahwa Kerja sama antara Pemda Provinsi Papua Barat dengan TNI Angkatan Darat, dalam hal ini Kodam XVIII/Kasuari, sudah ditandatangani dalam suatu kesepakatan antara Gubernur, para Bupati dan Walikota untuk formasi 1.000 Bintara Otsus bagi OAP.
“Ini dibiayai dengan menggunakan sumber dana Otsus, baik yang dialokasikan di Provinsi maupun di seluruh Kabupaten dan Kota di Papua Barat, dengan sisi pendanaan dibagi rata.”Jelas Dominggus Mandacan.
“Secara bertahap seleksi sudah dilaksanakan. Secara keseluruhan animo personel yang daftar sejumlah 1.827 orang dan hingga tahap saat ini sejumlah 1.352 orang, dan nantinya akan diumumkan yang berhak mengikuti pendidikan berjumlah 960 orang,” Tutur Gubernur Papua Barat.
Terkait proses seleksi Gubernur menyampaikan bahwa tidak mungkin semua bisa lulus namun harus disesuaikan dengan formasi yang sudah ditetapkan, karena ini berkaitan dengan pembiayaan dan sebagainya.
“Bintara Otsus ini adalah khusus Putra-Putri asli Papua yang bersaing. Sepanjang kalian mengikuti seleksi dengan baik, menjawab soal-soal, punya fisik dan kesehatan yang bagus, serta memenuhi syarat pasti lulus,” sambungnya.
Gubernur Dominggus Mandacan juga berpesan kepada para Pemuda Papua yang telah menjalani seleksi dan menunggu hasil/pengumuman kelulusannya tersebut untuk tidak patah semangat.
“Kepada anak-anak, adik-adik yang tidak lulus, tidak boleh patah semangat. Mungkin tahun berikutnya ada formasi umum (Caba/Cata Reguler), silahkan untuk ikut kembali,” pesannya.
“Dengan demikian ketika ada yang tidak lulus masih ada kesempatan di kemudian hari mungkin bisa ikut di Kepolisian dan mungkin juga sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara)” ujarnya
Dikatakan kepada yang lulus menjadi anggota TNI, Gubernur menyampaikan ucapkan selamat. Namun jangan lupa ingat kepada jerih payah orang tua yang sudah berjuang dan berusaha untuk memberikan pendidikan.
“Kalian harus bersyukur. Jangan terpengaruh dengan Miras, Narkoba dan lain sebagainya yang hanya menimbulkan kerugian saja dan tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Makodam XVIII/Kasuari itu dihadiri Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Ferry Zein, Irdam XVIII/Kasuari, Kapoksahli Pangdam XVIII/Kasuari, para Bupati dan Walikota se – Papua Barat dan para Dandim serta para tokoh adat.(IP.02)