“Pembangunan keluarga yang di maksud ada beberapa yaitu Agama, kasih sayang, reproduksi, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan saya harap peserta sosialisasi paham dan dapat merencanakan program-program ini sesuai dengan tupoksinya masing-masing”
Indikatorpapua.com | Bintuni – Dinas Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat, bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Teluk Bintuni, menggelar kegiatan tentang pemberdayaan dan peningkatan keluarga sejahtera melalui pengelolaan pelaksanaan desain Program Pembangunan Keluarga (PK).
Kegiatan di buka langsung oleh Plt. Sekda Drs. Frans Awak, Dalam sambutannya ia katakan Keluarga yang ideal, bahagia serta sejahtera merupakan impian semua lapisan masyarakat. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang ideal dengan berbagai macam program yang dilaksanakan.
“Salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB), Program KB merupakan bagian yang integral dari program pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, baik di bidang ekonomi, spiritual dan sosial budaya” Ucap Sekda Drs. Frans Awak, Kamis (29/9/2022).
Selain itu melalui program Keluarga Berencana, setiap keluarga akan dapat merencanakan kehidupan yang lebih baik, dan berkualitas melalui peningkatan pemahaman tentang, kesehatan reproduksi , sehingga dapat memperbaiki derajat kesehatan ibu dan anak,yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga.
Kemudian untuk mewujudkan cita-cita ini ternyata masih banyak tantangan dan masalah yang dihadapi, antara lain masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, status gizi buruk, anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, yang berisiko mengancam keselamatan ibu dan bayi, serta berisiko melahirkan bayi stunting.
Sambungnya, hal penurunan AKI dan AKB, penurunan anemia pada wanita usia subur di tahun 2025 yaitu sebesar 50% dari angka penemuan, serta penurunan angka stunting untuk mewujudkan Kabupaten Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing menuju Indonesia yang pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
Sementara itu Kepala Dinas Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat, dr. Ria Maria Come, M.Ling saat di wawancarai media ini mengatakan, ini adalah salah satu kegiatan kami di bidang KB, di mana bidang ini ada pembangunan keluarga, sehingga dengan adanya kegiatan ini saya sangat mengharapkan adanya komitmen dan bekerjasama untuk pembangunan keluarga.
“Pembangunan keluarga yang di maksud ada beberapa yaitu Agama, kasih sayang, reproduksi, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan saya harap peserta sosialisasi paham dan dapat merencanakan program-program ini sesuai dengan tupoksinya masing-masing” Ujar dr. Ria Maria Come, M.Ling.
Lebih lanjut dr. Ria Maria Come menjelaskan, di dalam pembangunan keluarga pasti ada masalah yang di hadapi seperti stunting, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan penyalahgunaan narkoba. Tapi kali ini kami lebih prioritas pada stunting, karena kita ketahui bersama bahwa stunting adalah prioritas program pembangunan keluarga.
“Topik yang sering di bahas adalah stunting, dan di Teluk Bintuni angka itu masih tinggi, prevalensi stunting Nasional untuk Kabupaten Teluk Bintuni 27,2 persen sedangkan untuk Nasional di angka 24,4 persen. Sehingga kami sudah bekerja sama dengan Dinas kesehatan untuk menekan angka ini, sesuai dengan peraturan Presiden (Pepres) nomor 74 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting” Tutupnya.
Pewarta : Iqbal