“BPKAD hanya salurkan bantuan studi ke mahasiswa sesuai data yang kami terima dari Kesra”
Indikatorpapua | Bintuni-Genap dua semester 15 mahasiswa asal Teluk Bintuni, Papua Barat, tidak menerima bantuan pendidikan dari pemerintah daerah.
Mereka adalah mahasiswa dari tujuh suku di Teluk Bintuni yang kini sedang menempuh pendidikan sarjana di Manokwari dan Fakfak.
Antonius Fenetiruma Ketua Ikatan Mahasiswa Teluk Bintuni di Fak-Fak, Jumat (4/2), mengaku sudah dua kali menemui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Teluk Bintuni untuk menanyakan bantuan pendidikan yang menjadi hak mereka. Hingga saat ini belum ada kejelasan.
Ia berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan persolan ini. Bantuan pendidikan untuk segera direalisasikan agar studi berjalan lancar.
Jika dalam waktu 24 jam aspirasi mereka tidak mendapat jawaban dari Pemda Teluk Bintuni mereka menggelar aksi demonstrasi.
“Kami ini putra asli tujuh suku, anak asli Sisar Matiti, kita semua yang kuliah di luar pasti akan pulang untuk membangun Teluk Bintuni, karena kami adalah tongkat Estafet kalian yang hari ini ada di Pemda,” ucapnya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Anggaran Daerah (BPKAD) Teluk Bintuni, Herman Kayame, saat di konfirmasi menyebutkan bahwa persoalan ini merupakan urusan Bagian Kesra Setda.
“Karena data di Kesra, BPKAD hanya salurkan bantuan study ke mahasiswa sesuai data yang kami terima dari Kesra,” ucap Kayame.
Ia menambahkan bahwa bantuan pendidikan yang disalurkan BPKAD langsung ditransfer ke rekening setiap mahasiswa.
“Sekali lagi saya sampaikan, penyaluran yang kami lakukan sesuai data yang kami terima dari Bagian Kesra,” pungkasnya
Pewarta : Muhammad Iqbal