3.9 C
New York
Jumat, November 22, 2024

Buy now

Dugaan Pelanggaran HAM Wasior Berdarah Dinilai Kurang Dibahas Para Cakada di Wondama

Manokwari|Indikatorpapua-Sejak terjadi dugaan peristiwa Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Wasior tahun 2001 silam, Hingga saat ini berkas perkara berdasarkan hasil penyelidikan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berdasarkan amanat UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM serta UU RI Nomor26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM belum juga “tembus” ke tahap penyidikan dan penuntutan di Kejaksaan Agung RI. 

Dengan demikian pemenuhan hak dari para korban serta keluarga dari dugaan pelanggaran HAM Berat Wasior dari tahun 2001 hingga kini 2020 belum juga dipenuhi oleh Negara, termasuk pemerintah daerah Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.

Sebagai Direktur Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Cristian Warinussy mencatat bahwa dari keempat bakal calon Bupati dan calon Wakil Bupati yang bakal bertarung pada pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Tanggal 9 Desember 2020 mendatang belum ada yang “mengangkat” upaya restitusi bagi para korban dan keluarga korban Dugaan Pelanggaran HAM Berat Wasior 2001 dalam masa kampanye saat ini.  

“Padahal peristiwa dugaan pelanggaran Ham itu terjadi di Wasior atau Kabupaten Teluk Wondama yang kini merupakan salah satu Daearh yang menggelar Pilkada, namun kurang dibicarakan oleh para Kandidat” Kata Yan Cristian Warinussy Kamis 29 Oktober 2020.

Menurut dia, hal ini semakin menunjukkan bahwa cita-cita pemenuhan kewajiban pemerintah sesuai amanat Pasal 71 UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM serta Pasal 45 UU RI Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua masih jauh dari harapan untuk dipenuhi dan atau menjadi pijakan program kerja ke empat Kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Teluk Wondama mendatang. 

“Utamanya dalam konteks ikut perduli terhadap penyelesaian hukum terhadap dugaan peristiwa Pelanggaran HAM Berat Wasior Tahun 2001 itu sendiri.” Jelasnya. (IP.02)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share