“Saat ini lebih dari 500 pekerja dari Teluk Bintuni bekerja di bagian produksi dan sudah lebih dari 900 orang putra daerah bekerja di area konstruksi”
Indikatorpapua | Bintuni-British Petroleum atau BP Indonesia berkomitmen memberdayakan tenaga kerja (naker) lokal pada setiap proyek liquefied natural gas (LNG) Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Tangguh LNG tetap berkomitmen untuk mempekerjakan para pekerja lokal baik untuk Proyek Konstruksi train 3 maupun kegiatan operasional lainnya,” ucap Head of Communications and Advocacy BP Indonesia Desy Unidjaja menanggapi aksi pencari kerja di Bintuni, Senin (14/2).
Ia mengungkapkan untuk saat ini ada lebih dari 500 pekerja dari Teluk Bintuni tengah bekerja di bagian produksi lapangan Tangguh LNG. Selain itu sudah lebih dari 900 putra daerah bekerja di area konstruksi.
Terkait perekrutan, tenaga lokal akan diterima selama ada kebutuhan perusahaan dan keahlian yang diperlukan dapat dipenuhi oleh pekerja lokal.
Ia juga menegaskan bahwa pengakhiran masa kerja dilakukan sesuai kontrak kerja dan peraturan yang berlaku. Pihaknya pun memastikan pengakhiran kontrak kerja para pekerja dilakukan setelah kontrak habis dan pekerjaan telah selesai.
Terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) Desy mengatakan bahwa hal itu hanya diberlakukan kepada pekerja yang melakukan pelanggaran berat.
“Kami juga memastikan bahwa para kontraktor kami telah menyelesaikan kewajiban dan memastikan para pekerja mendapatkan hak sesuai dengan kontrak kerja,” katanya.
Ia menyebutkan proyek tangguh Train 3 terus berjalan dan hampir selesai maka kebutuhan akan pekerja konstruksi juga secara langsung akan berkurang.
Proyek train 3 saat ini sudah memasuki tahapan commissioning yang terdiri dari pekerjaan-pekerjaan teknikal seperti pengetesan tekanan gas, pengetesan alur gas dan lainnya.
“Selain itu, memperhatikan situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung kami tetap membatasi jumlah pekerja di dalam lapangan Tangguh untuk meminimalisir potensi penyebaran virus,” ujarnya
Walaupun saat ini sedang berlangsung kegiatan perawatan kilang namun para pekerja yang dibutuhkan harus memiliki keahlian yang dibutuhkan. BP pun tetap melakukan perekrutan beberapa karyawan untuk sejumlah pekerjaan tertentu sesuai kriteria yang dibutuhkan.
“BP telah menjelaskan hal ini kepada pihak Dinas Tenaga Kerja Teluk Bintuni pada bulan Januari lalu dan kami berharap bahwa kondisi ini dapat dimengerti oleh semua pihak,” katanya.|
Pewarta : Wawan Gunawan