Indikatorpapua.com|Manokwari-Masyarakat di Ibukota Provinsi Papua Barat kembali diresahkan dengan adanya kelompok-kelompok Kriminal jalanan atau Begal yang tidak punya rasa Kemanusiaan, baik di waktu siang maupun Waktu malam ketika berhadapan dengan target.
Kondisi saat ini bukan pertama kali di Kota Manokwari, di awal Tahun 2020 silam ketika Masyarakat di hebohkan dengan serangan Virus Corona, kejahatan jalanan ini muncul bagai Setan yang menghantui Masyarakat Manokwari.
Tercatat, para korban begal kala itu dari berbagai latar belakang, sasaran penjahat jalanan menyasar para pengendara roda dua. Kejadian Tahun 2020 berada pada kisaran Bulan Maret, April hingga Mei.
Sementara Januari Tahun 2021, sosial media dihebohkan dengan postingan gambar salah satu akun facebook yang memperlihatkan korban kejahatan begal di sekitar Pasar sentral Sanggeng Manokwari.
Selang beberapa hari kejadian di seputar Pasar Sanggeng belum tuntas, seorang warga yang melintasi Jalan Condronegoro, kawasan Reremi tepatnya depan Sekolah milik yayasan pendidikan islam (Yapis) Manokwari pada (20/1-2021) lalu di sabet dengan silet oleh kelompok Penjahat jalanan tersebut. Selain itu aksi serupa juga terjadi di Jalan Rendani dekat polisi tidur 13.
Belum tuntas urusan di depan Yapis, Komisioner Devisi Hukum KPU Pegunungan Arfak, Nikolas Saiba lagi-lagi jadi korban pada Kamis (21/1-2021) kemarin sekitar pukul 9.00 wit saat melintas di depan Pom Bensin Sanggeng, Jalan Yos sudarso, ia dihantam dengan Kapak yang menyasar kepala, beruntung bisa menghindar sehingga sasaran mengena di bagian bahu.
Kabar ini dikonfirmasikan oleh rekan di KPU, Yosak Saroi yang menyebut bahwa pihaknya telah melaporkan insiden tersebut ke penegak hukum.
“Komisioner KPU Pegaf, Nikolas Saiba, pergi ke Kantor Dapat tikam dari Anak Begal di depan Pom Bensin Sanggeng pada pukul 9 pagi tadi.” Kata Yosak Saroi Kamis (21/1-2021) kemarin.
Yosak juga mengatakan pihaknya telah membuat laporan polisi di Sentra pelayanan Kepolisian terpadu (SPKT) Polsek Kota.
“Sudah dibuat Laporan Polisi, dengan Nomor:Tbl/31/1/2021/sek.manokwari di Polsek kemarin” tutur Yosak.
Dia juga meminta kepada Penegak Hukum agar laporan Polisi yang telah di buat, benar-benar disikapi secara serius oleh Polsek Kota.
“Kami kasih waktu sampi Hari Selasa pekan depan, jika belum ada tanda-tanda pelaku di tangkap, kami.akan turun melakukan aksi. Ini karena persoalan keselamatan jiwa, sehingga penegak hukum harus serius” tegas mantan aktivis GMNI Manokwari.
Disisi lain, Lamek Dowansiba Pemuda di Manokwari menyesalkan fenomena Kejahatan jalanan yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Manokwari. Menurutnya Institusi penegak hukum harusnya bekerja serius untuk menangani persoalan yang meresahkan Masyarakat.
“Manokwari ini kota yang kecil, harusnya penegak Hukum terutama Polisi bekerja efektif menangani masalah begal, apalagi di Manokwari ada Polda, Polres hingga Polsek dan Pos-pos Polisi” kata Lamek Jumat (22/1-2021).
Kendati demikian, Lamek juga meminta kerja sama yang baik dari semua pihak, terutama Masyarakat untuk membantu Polisi setidaknya memberikan informasi tentang keberadaan kelompok begal.
“Masyarakat juga penting memberikan informasi tentang keberadaan kelompok Begal di Manokwari kepada pihak kepolisian, kerja sama ini perlu dilakukan demi Kota ini aman” tuturnya.
Begal, Luka Lama Residivis yang bebas dari Lapas?
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB (Lapas) Manokwari Yulius Paath mengatakan tentang kejahatan jalanan di awal Tahun 2021 tidak ada yang bisa prediksi
“Bahwa kejahatan jalanan lebih banyak bebas di awal tahun ini statistik bebasnya napi dengan berbagai jenis kejahatannya, rata-rata sama saja setiap bulan” kata Yulius yang dikonfirmasi Wartawan melalui Marlien, Bagian Humas Kanwil Kumham Papua Barat,
Dia mengatakan bahwa di Lapas Manokwari, Kejahatan jalanan (street crime) memang rata-rata masa pidananya pendek. Tapi jumlah rata-rata masuk dan bebasnya biasa saja setiap bulan.
“Bahkan mungkin di bulan Januari 2021 ini relatif sedikit yang dibebaskan. Hanya sekitaran 2 orang saja” ungkapnya
Dikatakan bahwa, untuk residivis kriminal jalanan juga tidak banyak di Lapas tidak lebih dikisaran 3 persen yang ada di dalam Lapas yang seluruh penghuni saat ini berjumlah 300 Narapidana.
“Artinya sekitar 10 sampai dengan 15 orang dengan tanggal bebas yang berbeda-beda. Tiap bulan bebas mungkin hanya sekitar 2 sd 3 orang saja jika dirata-ratakan.” Ujarnya menambahkan.
Selain itu, Julius pun menambahkan bahwa, untuk proses pembinaan di Lapas, sudah dilakukan melalui pembinaan kerohanian, kepribadian, keterampilan dan kemandirian.
“Hanya perlu keterlibatan serius instansi terkait khususnya pemerintah daerah melalui OPD seperti Dinsos, Dinas tenaga kerja, Dinas Pendidika, Dinas UKM untuk pemberdayaan masyarakat baik segi permodalan maupun peningkatan kapasitas masyarakat ex Napi agar tidak mengulangi berbuat pidana lagi.” Jelasnya.
Kata Pak Polisi tentang Maraknya Begal
Aksi gerak cepat pun dilakukan Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Semmy Ronny Thabaa, saat mendapat informasi tentang begal yang melukai seorang pria di kawasan Pasar Sentral Sanggeng, beberapa hari lalu.
Semmy Ronny Thabaa pun memberikan atensi atas sorotan Masyarakat di sosial media tentang kinerja Aparat Keamanan di Pos Wariori yang bersebelahan dengan Pasar Sanggeng. Ia kemudian turun melakukan evaluasi di Pos Wariori.
“Kita akan lakukan penebalan personil di Pos Wariori dan untuk begal, Polisi alan melakukan tindakan terukur” kata Dansat Brimob Polda Papua Barat beberapa waktu lalu.
Akan tetapi Semmy Ronny Thabaa juga meminta para awak media punya bagian tugas membantu ini, agar ada dukungan dari masyarakat, terutama pihak-pihak yang pernah jadi korban untuk memberikan dukungan penuh kepada Polda Papua Barat dalam hal ini bapak Kapolda,
“agar pada saat kita tindak, ada legitimasi warga sebagai dukungan kod polri dalam menegakan hukum negara dengan regulasi yang kita miliki, sehigga tidak ada yang ikut protes menjadi besar, menyerang Polri yang membela dan menyelamatkan para korban kejahatan tersebut” pinta Dansat Brimob,
Dia juga berharap dalam upaya penegakan Hukum, tidak dipolitisasi dan di bengkokan menjadi masalah HAM orang Papua dan lain sebagainya,
“Masyarakat dan publik harus berani bersatu melawan kejahatan dengan mendukung tindakan tegas terukur yang dilakukan Polri” kata Kombes Pol. Semmy Ronny Thaba.
Disisi lain, Kapolres Manokwari AKBP. Dadang Kurniawan Winjaya mengatakan pihaknya sejauh ini telah meringkus 1 pelaku begal diantara komplotan yang selama ini membuat resah Masyarakat.
“Baru 1 yang ditangkap” kata Kapolres AKBP. Dadang Kurniawan saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsaap.|Mohamad Raharusun