Indikatorpapua.com|MANOKWARI-Kepergian Marchxellon Vitrajaya remaja yang meninggal akibat diduga kecelakaan di Jalan Condronegoro (9/10-2021) masih menyisahkan duka mendalam bagi Orang Tua.
Vitra Diduga Meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, pada saat ia hendak kembali dari teman-temanya di kawasan amban, pelaku laka maut itu diduga pengendara motor yang berprovesi sebagai Anggota TNI di Kodam XVIII Kasuari.
Kapolres Manokwari AKBP. Dadang Kurniawan Winjaya melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Manokwari, Iptu. Subhan Ohoimas mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
“Total 7 saksi dan 1 saksi pengendara sepeda motor, Masih ada beberapa saksi yang masih mau di mintai keterangan”kata Kasat Lantas Polres Manokwari, Iptu Subhan Ohoimas, Senin (1-11/2021).
Lisna Baroallo, Ibu Kandung Korban mengaku, Proses penegakan Hukum terhadap pelaku tetap dilakukan, hingga pihaknya terutama anak nya mendapat keadilan.
“Kami tetap, mendorong Penegakan Hukum, Polisi terus memproses siapapun Pelakunya” kata Lisna Baroallo, ditemui terpisah.
“Sebagai orang Tua, kami Desak Oknum tentara segera ditahan dan diperiksa.” ujarnya menambahkan
Lisna mengaku, Oknum Tentara tersebut hanya dia dan anak saya yang berada di TKP, kemudian kondisinya saat itu masih kuat jalan kesana kemari.
“Awalnya dia hanya mengalami luka ringan namun setelah mendengar informasi status ornag tua vitra akhirnya masuk rumah sakit dengan kekadaan tangan patah” kata Lisna kepada Media ini
Dia juga mengatakan bahwasanya ada indikasi dugaan pembunuhan sehingga untuk menghilangkan jejak.
“Mengapa motor anak saya seakan kecelakaan tetapi di TKP pun tidak ada jejak kecuali jejak serpihan dan darah anak saya ada berpa tempat” ujarnya.
Lisna dalam upaya mencari keadilan, bukan hanya mendatangi Polres Manokwari, Ia juga menyambangi Kantor Polisi Militer (POM) Manokwari pada (21/10-2021) lalu di Jalan Merdeka Manokwari.
Kehadiran Perempuan yang berprofesi sebagai Jurnalis itu bertujuan untuk mengadu demi mencari keadilan, sepeninggal Putra semata wayangnya.
Direktur LP3BH Manokwari, Yan Cristian Warinussy Mendesak persoalan ini agar menjadi perhatian serius Pimpinan Kodam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat.
Ditemui Sabtu (30/10-2021) lalu, Yan Cristian Warinussy mengatakan dia mendukung upaya mencari keadilan dari Orang Tua Korban.
Senada dengan Lisna Orang Tua Korban, Yan mengaku dalam kasus tersebut awalnya ia melihat ada dugaan laka lantas yang menimpa korban
“Dari olah TKP awal ada indikasi diduga terjadi penganiayaan sebab sepeda motor yang digunakan oleh korban seperti berserakan lalu ada beberapa elemen motor berada di tangan orang lain, setidaknya jadi saksi” tutur Yan Warinussy.
Dikatakan bahwa, ketika sudah dilakukan olah TKP awal, setidaknya Polisi sudah memiliki gambaran agar kasuanya ditingkatkan dari Penyelidikan ke Penyidikan.
“Saya pikir ini bukan hanya ditangani Satlantas Polres, tetapi perlu melibatkan Satreskrim Polres Manokwari” ujarnya
Kasus seperti itu menurut pegiat Ham di tanah Papua, jika kejadianya adalah kecelakaan antara dua kendaraan berlawanan arah maka tidak perlu harus di damaikan,
“Ini kan bukan kecelakaan tunggal (Laka Tunggal) saya pikir tidak harus di damaikan, harus proses hukum” tuturnya|Laporan Mohamad Raharusun