5.7 C
New York
Jumat, November 22, 2024

Buy now

Natalius Pigai serukan Hukum Menteri Risma Soal Rasis, Nitizen: Abu Janda Gimana?

Indikatorpapua.com|MANOKWARI-Mantan Komisioner Hak Asasi Manusia HAM, Natalius Pigai memberikan pernyataan kontroversi dengan menyebutkan Hukum Menteri Risma.

Hal itu disampaikan melalui cuitan di Akun Twitter @Nataliuspigai2 dengan melampirkan Foto Menteri Sosial Trirismaharini dan Foto Perlakuan dua Oknum POM TNI AU terhadap Pemuda Tunawicara di Jalan Mandala, Kabupaten Merauke Papua.

“Masalah rasis tidak akan selesai kalau Menteri Risma juga tidak dihukum. Jangan hanya anggota TNI sja yang dihukum tapi seorang pejabat tinggi Negara Republik Indonesia juga harus dihukum. Kecuali Jokowi juga memeilihara rasisme yang dilakukan sukunya” tulis Aktivis Ham asal Papua Natalius Pigai sembari menautkan ke Akun Twitter @Jokowi.

Hal tersebut kemudian menuai berbagai tanggapan dari penghuni Twitter,  akun twitter @penonton wong edan membalas dengan tulisan,

“hahaha benaran ni komen anda? Nanti diajak ngopi bareng jadi lempem lagi bela papua dan rasis seperti tempo hari. Jangan anda jual nama papua untuk kepentingan pribadi anda” tulis penonton wong edan membalas Pigai.

Akun twitter lainya,  @yoko setiyoso mempertanyakan bahwa ” Abu janda gimana? Dia juga rasis tapi tidak disebut” tulisnya.

Sebelumnya Natalius Pigai pernah mendapat perlakuan rasisme dari pegiat sosial media, Abu Janda atau Permadi Arya, kala itu foto Pigai dimsematkan dengan gamba hewan dengan caption, sudah selesai evolusi belum.

Sementara perlakuan rasial yang dilakukan dua oknum POM TNI AU mendapat kecaman, hal tersebut membuat Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fajar Prasetyo menyampaika  permohonan maaf kepada Korban, keluarga dan Masyarakat Papua juga Masyarakat di Merauke.

Permohonan Maaf dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fajar Prasetyo

Dalam video yang diunggah diberbagai platfom media sosial, Marsekal TNI Fajar Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi seluruh anggotanya.

“Kami akan mengevaluasi seluruh Anggota kami dan akan menindak tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan” Kata Marsekal TNI Fajar Prasetyo.

“Sekali lagi kami ingin menyampaikan permohonan maaf setinggi-tingginya. Mohon buka pintu maaf” tutur Kasat TNI AU.|Laporan: Mohamad Raharusun

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share