3.9 C
New York
Jumat, November 22, 2024

Buy now

Dewan Adat Papua Menolak Negara Memberi Lebel Teroris Kepada OPM

Indikatorpapua.com|MANOKWARI-Ketua Dewan Adat Papua DAP Wilayah III Doberay menolak pemberian Lebel Teroris kepada Organisasi Papua Merdeka OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjata KKB di Papua.

Hal ini disampaikan Ketua DAP Wilayah III Doberay, Zakarias Horota Senin (26/4-2021) di Kantor DAP Jalan Pahlawan, Manokwari Papua Barat.

“Kami menolak Negara memberikan Justifikasi atau pemberian Opini atau lebel Teroris kepada OPM atau gerakan perjuangan lain di Tanah Papua seperti KKB” kata Zakarias Horota, saat ditemui usai kegiatan Peringatan 37 Tahun Meninggalnya Seniman Papua,Arnold Clemens AP.

Zakarias menegaskan, Perjuangan OPM ini dilakukan sebelum Integrasi Papua kedalam Negara Indonesia, sehingga tidak serta merta dilebeli sebagai Teroris.

“TPN OPM itu sudah ada sebelum Tanah Papua diintegrasikan kedalam NKRI. Jauh sebelum NKRI hadir kita sudah punya Tentara Papua, semenjak adanya kerajaan Belanda” tegasnya.

Gejolak di Tanah Papua ini merupakan konteks sejarah masa lalu dimana, NKRI mencoba mencaplok suku bangsa Papua, sebab pada saat pengakuan dan peralihan Kedaulatan NKRI di Denhag Belanda, jelas hanya diakui, Kedaulatan Negara Indonesia dari Sabang sampai Amboina Maluku.

“Papua tidak termasuk, Irian Barat kan tidak, sebab mereka punya Ras yang berbeda dan mereka punya hak berdiri menentukan nasib sendiri” jelasnya.

Dikatakan, sejak Kemerdekaan Indonesia yang diakui Belanda berlangsung selama kurang lebih 10 Tahun, di Papua sudah memiliki administrasi Pemerintahan tersendiri.

“Jadi saya kira Negara harus berani untuk melakukan penyelesaian, pelurusan Sejarah sehingga menghindari jatuhnya Korban, masa tidak ada itikad baik dari Pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini”jelasnya

Zakarias menegaskan bahwa Organisasi-Organisasi yang diberikan lebel Teroris ini baru ada di zaman modern, berkaitan dengan Ideologi Agama sedangkan OPM tidak berjuang untuk ideologi pada Agama tertentu. Mereka OPM berjuang untuk status hak politik  sebagai Bangsa sendiri.

Horota menambahkan, jikapun Negara memberikan lebel Teroris kepada Gerakan Perjuangan Papua sebagai Teroris, lantas mengapa Gerakan Aceh Merdeka atau GAM di Nagroe Aceh Darusalam tidak diberikan lebel yang sama.

“Kalau OPM diberi lebel Teroris, mengapa tidak juga diberikan lebel yang sama kepada GAM yang notabene mereka awalnya melakukan perang Terbuka dengan TNI Polri” katanya.

Lantas GAM di Aceh malah dilakukan penyelesaian melalui sebuah perundingan di Helsinki Tahun 2005, kemudian mengapa di Papua, Pemerintah tidak mau dilakukan perundingan. Padahal Negara harus buka diri untuk melakukan sebuah perundingan dengan Orang Asli Papua.

Badan Intelijen Negara atau BIN pasca gugurnya Kabinda Papua Brigjen TNI IGP Danny Karya di Intan Jaya Minggu (25/4-2021) dalam sebuah kontak senjata,  kemudian memberikan lebel Terorisme kepada OPM. 

Hal ini menyusul sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BPNPT mewacanakan pemberian lebel Terorisme kepada KKB di Tanah Papua.|Laporan: Mohamad Raharusun

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share