10.1 C
New York
Kamis, November 21, 2024

Buy now

Simpul Jaringan Pantau Gambut Papua Barat: Pemerintah Perlu Serius Menangani Restorasi Gambut

Manokwari, Indikatorpapua.com – Simpul Jaringan Pantau Gambut Papua Barat mengadakan diseminasi yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, dan Majelis Rakyat Papua Barat Pokja Adat. Pertemuan ini menyoroti pentingnya restorasi lahan gambut di wilayah tersebut.

Simpul Jaringan Pantau Gambut Papua Barat, yang terdiri dari Perkumpulan Panah Papua, Perkumpulan MNUKWAR Papua, dan Perkumpulan Oase, telah melakukan pemantauan di area konsesi PT. Varita Maju Utama, PT. Kesatuan Mas Abadi, dan PT. Rimbun Sawit Papua. Hasil pemantauan mengungkapkan bahwa ketiga konsesi belum sepenuhnya melaksanakan upaya restorasi lahan gambut. Rabu (22/5/2024).

Pemantauan dilakukan di 75 sampel area bekas kebakaran dan 36 titik sampel TMAT menggunakan data sekat kanal dari citra satelit. Temuan menunjukkan bahwa semua area konsesi tersebut merupakan lahan yang pernah terbakar. Di PT. Varita Majutama, restorasi gambut terjadi secara alami dengan kanal alami terbentuk dari jalur air dan jalan satwa liar.

Sementara itu, PT. Kesatuan Mas Abadi juga menunjukkan restorasi alami dengan adanya kanal alami dan beberapa kanal buatan. Berbeda dengan dua konsesi tersebut, KHG di PT. Rimbun Sawit Papua berada di tengah perkebunan sawit dengan semua kanal merupakan kanal buatan, dan terdapat lapisan pasir kuarsa yang terekspose akibat pembangunan kanal untuk perkebunan sawit.

Masalah lainnya adalah kurangnya kesiapan masyarakat sekitar konsesi dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Masyarakat belum dibekali dengan sarana dan prasarana serta pengetahuan yang memadai untuk penanganan karhutla, sehingga mereka hanya menggunakan peralatan seadanya.

Perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Sylvia, mengungkapkan bahwa kewenangan merupakan kendala utama dalam penanganan lahan gambut. Dinas Kehutanan hanya bisa melakukan restorasi di luar kawasan konsesi, sementara perusahaan memiliki mekanisme dan pelaporan ke pusat yang seringkali tidak melibatkan pemerintah daerah secara langsung. Hal ini menjadi tantangan bagi daerah dalam mendapatkan informasi yang diperlukan untuk penanganan lahan gambut.

Yunus Krey dari MRPB menambahkan bahwa perlu adanya dorongan bersama antara MRPB, Dinas Kehutanan, dan Simpul Jaringan Pantau Gambut Papua Barat untuk membentuk peraturan daerah terkait kewenangan dalam pengelolaan lahan gambut. Pokja Adat MRPB diharapkan dapat menyampaikan hasil pemantauan ini kepada pemerintah daerah dan pusat.

Eduard Orocomna dari MRPB Pokja Adat menyarankan agar pemerintah daerah segera membuat rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut sesuai amanat PP No 57 Tahun 2016, dengan melibatkan MRPB dalam tim penyusunan rencana tersebut.

Pewarta : Wawan.

Narahubung:
Sulfianto Alias, Koordinator Simpul Jaringan Pantau Gambut Provinsi Papua Barat, No Hp 0811 5309 289

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,913PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

Bintuni. Pada momentum kelahiran Nabi besar Muhammad SAW 12 Robbiul awal 1443 H / 2021 M Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI mengajak seluruh lapisan warga masyarakat khususnya umat muslim yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni agar dapat mengambil Hikmah dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."Peringatan Maulid Nabi ini tentunya merupakan refleksi umat Islam terhadap Baginda tercinta Rosulullah SAW, atas kelahirannya, maupun perjuangannya dalam syiar Islam" kata Subuh. Senin (25/10/2021).Diungkapkan Subuh Refideso, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memiliki makna dan tujuan yang positif, baik yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Pengurus Takmir Masjid, lembaga-lembaga kerukunan kemasyarakatan lainnya, ini semua patut diteladani oleh setiap umat muslim."Saya mewakili seluruh pengurus MUI memberikan Apresiasi dan mensupport kepada lapisan masyarakat yang telah berjibaku untuk meneladani kelahiran dan perjuangan Baginda Rasulullah SAW" ungkapnya.Ahmad Subuh Refideso juga menjelaskan, giat Maulidur Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita hubungan sesama mahluk ciptaanNYA maupun hubungan kepada sang Pencipta, yang tentunya demi terwujudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."Hablum Minallah, Hablum Minannas" jelas SubuhSubuh juga berharap kepada Pemerintah Daerah seyogyanya dapat memberikan support dan dukungannya atas semua kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, karena ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah khusus Pembangunan dibidang Keagamaan.
Total
0
Share